Jakartasatu.com – Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) menyebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai orang yang psikopat dan tidak boleh memimpin DKI Jakarta selama lima tahun ke depan.

“Sikap dan perilaku Ahok kasat mata bukanlah seorang pemimpin melainkan seorang penindas dan penjajah PKL dan wong cilik di DKI Jakarta. Pedagang Kaki Lima (PKL) digusur dan diusir semena-mena bahkan seringkali dianiaya secara fisik tidak beradab,” kata Ketua Umum APKLI ALi Mahsun M Biomed dalam keterangan pers yang diterima redaksi Jumat 30 September 2016.

Ali melanjutkan sekaligus menyebut nama PKL yang menjadi korban keganasan Ahok. Mat Alim seorang PKL berusia 56 tahun yang menjadi korban dari penggusuran yang dilakukan Ahok kisahnya disampaikan ulang oleh Ali Mahsun.

“Mat Alim, 56 tahun PKL Monas jadi saksi sejarah korban kebiadaban Ahok pada Tragedi Malam Tahun Baru 2014 harus dirawat dan dioperasi di RSCM. Demikian pula, puluhan ribu perumahan wong cilik dibuldoser dengan sangat kejam. Untuk kesekian kalinya APKLI menyampaikan bahwa AHOK itu sangat berbahaya, tak boleh jadi Gubernur DKI Jakarta lagi,” sambung Ali.

PKL monas Jakarta dituduh membuat sirup dari air comberan sambung Ali ketika menirukan ucapan tidak mengenakan yang terlontar dari mulut Gubernur Ahok. Sungguh tak beradab dan sangat kotor makian mulut Ahok kepada PKL. Demikian pula kepada wong cilik diseluruh DKI.

Emosi Ahok meledak-ledak, pemarah besar, anggap dirinya paling benar, merasa tak pernah bersalah, melawan siapapun bahkan tak peduli ada peraturan perundangan yang ditabraknya. Ahok tak peduli terhadap PKL dan wong cilik bahkan menindasnya, tak pernah peduli pihak lain rugi atas perilaku dan tindakannya.

Bahkan Kasus Reklame Teluk Jakarta dengan kasat mata Ahok telah merobek dan mencabik-cabik merah putih dan kedaulatan bangsa Idnonesia. Ahok tak jarang bertindak melampaui Pancasila dan UUD 1945 bebernya. Indonesia akan hancur jika Ahok masih tetap jadi pemimpin.

“Dari rangkaian bukti dan fakta perilaku dan tindakan AHOK selama memimpin DKI Jakarta, khususnya terhadap PKL dan wong cilik ada yang ‘SALAH’ pada dirimya. Kami meyakini AHOK mengalami Gangguan PSIKOPAT. Oleh karena itu, AHOK sangat berbahaya jika memimpin DKI Jakarta lagi,” tandasnya.