Aendra MEDITA Strategic Consultant Senior Public Relations pada MEDITA+PR

Duet Menteri Ampas Menjaga Energi Kita

Oleh Aendra MEDITA KARTADIPURA *)

Ampas kopi dikenal sebagai salah satu produk kecantikan yang cukup penting. Ampas kopi bagi banyak wanita telah bermanfaat sebagai produk kecantikan. Banyak wanita yang menggunakan sebagai masker wajah. Laman majalah.ottencoffee.co.id menulisnya bukan tanpa alasan bahwa Ampas kopi ternyata memiliki kemampuan untuk mengangkat kulit mati dan mengencangkan kulit. Untuk memperoleh manfaat tersebut, Anda bisa mencampurkan bubuk kopi dengan putih telur. Selanjutnya, oleskan campuran tersebut pada wajah.

Nah jika kita lihat Menteri Energi Sumber Daya Mineral – ESDM yang kini akhirnya terisi setelah dua bulan plt. Maka kini menteri ESDM terisi oleh ampas menteri.

Duet ampas menteri ini mengisi satu kementerian yang sangat strategis, dimana mengelola asset bangsa yang jumlahnya ribuan trilyun.

Kenapa menteri Ampas, yang dipakai oleh Presiden di kabinet kerja? Mungkin bisa jadi masih penasaran dalam ampas itu tersimpan kehebatannya. Dua menteri ampas ini dipakai lagi yang dulu sudah dicopot keduanya.

Yang satu bersama gelombang resuffle 10 menteri dan yang satu hanya 20 hari kerja karena kesalahan dwikewarganegaraan yang tak pernah diakuinya memiliki dwipasport itu. Bahkan sampai kini sudah WNI kembali Tak ada kata minta maaf atau hilaf, kini menteri ampas 20 hari itu menjadi wakil dari menteri ESDM. Status ini  bisa jadi stategis antara Mr J yang tegas dalam hal segala tindakan, terbukti pernah menyikat sejumlah rumah kumuh saat di KAI, dan sikap tegas atas angkutan online.  Dan gaya merakyat settingan knsultan ublik Me J tidur di atas kereta dan ftnya menjadi viral. Wakil menteri yang ernah jadi menetri 20 hari itu kini siap juga yang katanya ahli energi.

Debat kusir kursi Wamen ESDM atau pun wakil menteri lainnya selalu diisi pejabat karier berstatus pegawai negeri sipil (PNA). Dulu di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), para wakil menteri adalah PNS. Namun, penunjukan menteri ampas sebagai wakil ESDM kini dipastikan tak melanggar aturan, karena ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan non-PNS bisa jadi wakil menteri. Rini Widyantini Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaa Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sudah bicar bnayak di media bahwa mulanya dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara memang ada ketentuan yang mengatur jabatan wakil menteri merupakan jabatan karir.

Merujuk pada Pasal 10 UU Kementerian Negara Karenanya, pejabat yang ditunjuk menjadi wakil menteri pun haris PNS dengan eselon IA. “Periode 2008 hingga Mei 2012, jabatan wamen memang diisi pejabat eselon IA dari PNS,” katanya ke sejumlah media. Namun tahun 2012 digugat ke MK. Ternyata, MK dalam putusannya membatalkan ketentuan Pasal 10 UU Kementerian Negara. “Dengan alasan bertentangan dengan UUD 1945, dengan putusan MK itu maka secara otomatis Pasal 10 UU Kementerian Negara tak berlaku. MK menyatakan, wamen adalah jabatan politik yang bisa diisi oleh PNS maupun non-PNS sesuai‎ kompetensi juga diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor  60 Tahun 2012 tentang Wakil Menteri. Dan Presiden dengan menunjuk Mr AT sebagai wamen kini sah-sah saja.

Sudah terisi dengan duet ESDM kita menungu Menteri Ampas ini berduet dan akan dibawa kemana energi kita?  Sebenarnya ada lingkaran sumber yang diberedar bahwa banyak masuk ke setneg sejumlah nama namun yang terseleksi hanya sebagaian. Dan profesional ya…Dulu sih memang duet ini profesional, namun kan sudah pernah jadi ampas menteri.

Pernah jadi menteri dalam era yang sama lalu dilepeh dan diangkat kembali. Mr J misalnya diangkat akan diperlukan karena katanya di Blok Masela ada jalur kereta, karena Blok Masela ada proyek yang putusannya di darat. Sumber politik kami disana juga mendapatkan bahwa wakilnya jelas sudah kita ketahui, dia dibawa Mr D dan pernah presentasi soal Blok Masela dan pilihan darat atau onshore dan bukan offsohre. Pilihannya onsohre alias darat dan katanya hebat dalam hal ini dulu dia yang berikan argumentasi, namun sebanarnya karyanya milik sesrang yang kini tak mau disebutkan namanya. lalu kalau begitu dimana kehebatannya kita belum tahu dimamana hebatnya. Karena waktu itu baru 20 hari, namun sudah perpanjang Freeport untuk eksport konsentrat.

Hmmm jika saja menetri ESDM hanya bicara Masela dan Freeport ini sangat sempit, maka setidaknya banyak sekali ESDM ini bicara luas dan energi yang sebenarnya dimana tadi dikatakan diatas mengelola ribuan trilyun asset bangsa dalam energi kita.

Maka kenapa bisa hanya itu membahasnya?

Kita tahu duet ini adalah pilihan presiden dan hanya dia yang tahu. Intinya mari kita saat ini menyambut duet ESDM ini sebagai sebuah harapan sekaligus jangan menaruh pesimis karena pernah menjadi menteri ampas, kita berharap seperti kopi saja karena dari amps ada banyak manfaat. Jadi menteri ampas ini belum kita lihat langkahnya. Dan semoga bisa selamatkan Energi kita yang saat ini menaruh banyak harap dari duet ini.

*)CEO/GROUP EDITOR IN CHIEF,  ENERGYWORLD INDONESIA

sumber http://energyworld.co.id/