JARINGAN ELEMEN ISLAM dan KELOMPOK PRO PERUBAHAN MULAI BERSATU!
Saya mengamati 90 persen aktivis pro perubahan mulai bergerak dan melebur dengan tokoh-tokoh Islam serta jaringan elite nasional. Dan dalam sepekan ini, pusat-pusat kajian dan konsolidasi aksi terlihat saling bersinergi serta menyamakan persepsi tentang perkembang situasi kekinian.
Terkait isu-isu yang berkembang di media sosial pasca aksi superdamai yang dilakukan oleh jutaan ummat Islam, terlihat makin intensif dan memompa suasana kebangkitan kesadaran rakyat.
Sebagai pihak yang berada di posisi netral, saya berkesimpulan bahwa gelombang besar gerakan perubahan dalam waktu dekat dapat dipastikan akan menyapa negeri ini. Hal itu dipicu kasus penistaan agama sebagai salah satu pemantik dinamika nasional.
Menghadapi kemungkinan politik yang berpotensi menimbulkan gejolak nasional, saran saya pak Presiden Joko Widodo agar lebih serius membaca situasi dan tidak mengambil posisi yang bersebrangan dengan aspirasi ummat Islam.
Sebab isu penistaan agama sangat sensitif, terlebih akumulasi kemarahan rakyat makin mendidih dan tidak bisa dibendung. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi perlu berhati-hati dan tidak terjebak dalam lingkaran komplotan pembela oknum penista agama.
Presiden Jokowi diharapkan tampil sebagai negarawan dan menunjukan sikap tegas berada di posisi rakyat yang menuntut keadilan terkait dengan segala masalah krusial di republik ini. Itu solusinya, agar situasi dapat dikendalikan.
Sebaliknya, semua pihak yang telah terbakar amarah akibat ulah oknum penista agama, perlu menahan diri dan bertindak proporsional. Pendekatan hukum dan jalan politik damai harus diutamakan. Itu aja!
Faizal Assegaf
Ketua Progres 98