Oleh Aendra, Rangga, Anjani dan Pinky

Banyak yang bilang kalau ke Gunung Bromo atau Gunung Semeru yang berada di Taman Nasional Bromo Tengger tu lewat kota Malang atau Problinggo. Namun sebenarnya banyak cara untuk menjangkau ke Gunung Bromo itu. Dan masing-masing  memang memiliki keunikan dan sama-sama memiliki kelebihan dalam hal menjelajahinya yaitu keseruan.

Saat kami jelajah Bromo tim JAKARTASATU tidak melalui yang disebut diatas. Kami memakai alternatif  jalur  Pasuruan. Sebuah alternatif penjelajahan yang sangat memantang. Bukan sekadar karena serunya jalur yang curam dan tajam, namun kita bisa juga menikmati jalur yang udaranya sangat sejuk, yaitu akan menuju Bromo lewat desa Tosari.

Karena dari Jakarta kami mengunakan pesawat maka pilihannya yang utama adalah menuju kota Pasuruan.

Sampai di Bandara Juanda kami sudah dijemput rekan kami dan kami jelajah Jatim lewat tol arah Malang namun belok ke arah Gempol,menuju Pasuruan. Masuk kota Pasuruan kami menikmati dulu hindangan khas Jatim yaitu Rawon Sakinah yang terkenal di kota santri itu.

Sehabis makan kami juga menjelajah pelabuhan Pasuruan dan melihat sejumlah nelayan dan juga perahu nelayan ang sangat indah berderet banyak di pelabuhan itu.

Kami habiskan waktu di kota Pasuruan itu sehingga kami untuk persiapan ke Bromo sangat siap karena katanya ada pendakian ke atas jadi harus fit.

Singkat cerita jadwal kami akan ke Bromo berangkat dari Pasuruan pukul 5 pagi, namun rombongan yang mana kami ikut gabung baru siap pukul 7.30 dan kami pun meluncur ke arah Selatan menuju Bromo dari kota Pasuruan.

Perjalanan dari Pasuruan Bromo kami tempuh sampai desa Tosari 1 jam, kendaranan yang kami tumpangi memang hanya sampai di pintu Tosari. Selain kendaraan lain memang tak boleh akses kesana dan kita harus menyewa Toyota Hartop untuk menuju ke Bromo kawasan kawah itu

Sampai terminal Tosari akhirnya kami mengunakan Hartop kendaraan tumpangan kami di parkir di balai Desa Tosari. Angkutan Hartop merupakan kendaraan special untuk menuju Gunung Bromo.

27 28 29
3031 32

33

34

35

37

38

39

41

Kami menuju Bromo dengan jalur yang sangat meliuk-liuk penuh tanjakan, jalanan hanya cukup dua kendaraan, Nampak kami juga saling sisip berlawan Hartop. Dan sangat pas jalurnya. Kami lihat sang driver ini sangat piawai, karena memang dia sudah terbiasa.

Dalam waktu 45 menit jalur masuk ke Bromo setelah satu desa bernama Penanjakan terasa aura Bromo kami melihat gunung Bromo dari atas dan nampak banyak sekali Hartop yang menelusuri lautan pasir terlihat dari atas.

“Ada 500 Hartop yang beroperasi,” kata driver yang membawa kami. Kami menyewa Hartop sebanyak 5 karena rombongan kami ada sekitar 30 orang.  Jalur Penanjakan akhirnya kami susuri dengan jalur curam dan tebing hingga akhirnya kami masuk ke lautan pasir, Gunung Batok, dan Gunung Bromo.

Menghadap ke utara hingga timur, berjajar Gunung Lingga (Penanjakan), Brak, Lengkokng, dan Gunung Ringgit. Sementara di bagian selatan, Gunung Pundak Lembu menjulang.

Jalur menarik tadi membuat kenangan kuat bagi kami selain jalur tanjakannya cukup terjal perjalanan tak mudah itu terbayarkan dengan suguhan alam yang cantik dan memukau saat kami masuk lautan pasir dan Hartop pun tiba di titik poin untuk menunggu kami karena kami lanjut menuju gunung Bomo atau ke puncak kawah.

21 22 23 24 25Untuk menuju kawah kami sudah disambut pasukan janggo berkuda, dan menawarkan naik kuda sampai bukit  jelang tangga kawah. Hanya dua pilihan naik kuda atau jalan kaki. Kami akhirnya naik kuda dan  sangat menyenangkan rasanya.

Memasuki area Gunung Bromo pemandangan semakin luas bahwa alam indah ini penuh pesona maka Bromo yang kami injak ini dan sangat takjub.

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger ini memang sudah tertata. dan serunya menikmati Bromo adalah naik ke puncak dengan 250 anak tangga. Disana bisa melihat kawah Bromo namun kita harus membawa masker karena belerangnya sangat kuat.

Terdapat beberapa objek wisata lain di Bromo  itu bukan hanya kawah. Selesai melihat kawah di atas kami kembali lagi ke titik poin Hartop tadi. Dan Hartop pun membawa kami ke wisata Bromo lain yaitu pasir berbisik.  Di pasir berbisik bisa sepuasnya foto-foto kami lalu diajak ke bukit Padang rumput Savana dan bukit Telletubis. bukit ini berada di antara gunung Bromo, gunung Penanjakan, kawah Bromo.

Gunung Bromo dalam bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu, adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut.

Taman Nasional Bromo  ini masuk dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur dan menjadi maskot, silakan saja lihat di bandara Juanda Bromo lah yang kuat di promosikan.

Nah jika Anda ingin ke Bromo kami hanya menulis alternatif jalur lewat desa Tosari ini. Tapi ke jalur lain yaitu Malang, Probolingo atau Lumajang juga bisa. Silakan selamat mencoba. Salam!

Foto-foto oleh Ranga Dnar