KAPOLDA DKI STOP MENGUSIK ULAMA dan UMMAT ISLAM !
Terkait polemik soal laporan PMKRI mengadukan Habib Rizieq atas dugaan penistaan agama di Polda Metro Jaya. Perlu dicermati sebagai aksi politik dan diduga melibatkan peran jaringan misionaris di balik layar.
Untuk menghindari dugaan tersebut, maka PMKRI wajib melibatkan petinggi gereja secara resmi dan terbuka. Agar laporan dimaksut dapat diklaim mewakili aspirasi gereja dan seluruh ummat nasrani Indonesia.
Tanpa adanya dukungan resmi dari otoritas Gereja, maka laporan PMKRI harus dibuang ke tempat sampah. Selanjutnya oknum PMKRI segera ditangkap karena terbukti berulang kali menghina ulama serta berupaya mengadu-domba ummat beragama.
Perlu diketahui bahwa dalam kasus pengaduan penistaan Al Qur’an oleh Ahok yang diadukan ke polisi, melibatkan MUI sebagai representasi ummat Islam Indonesia.
Adapun menyangkut rencana Kapolda memperkarakan Habib Rizieq atas dugaan kasus gambar palu-arit pada sejumlah mata uang RI, adalah tindakan tendensius dan diduga bermotif politik.
Sebab pro-kontra masalah gambar palu-arit dimaksut bukan saja dipersoalkan oleh Habib Rizieq. Tapi sebelumnya telah disikapi oleh berbagai kalangan. Namun mengapa Habib Rizieq menjadi target Kapolda?
Apakah tindakan Kapolda atas restu Kapolri? Atau berdasarkan arahan Presiden Jokowi yang diduga kian terusik oleh aksi Bela Islam dan berupaya mencari alasan untuk membubarkan FPI?
Saran kami, kasus gambar palu-arit dimaksut hanya dapat diungkap melalui lembaga negara seperti DPR, sebab sudah menyangkut kebijakan strategis dan simbol negara.
DPR perlu membentuk sebuah tim investigasi guna menyelidiki masalah tersebut. Bila ditemukan fakta, maka Presiden Joko Widodo harus diminta mundur dari Jabatannya.
Sebab Jokowi dan BI serta pihak terkait telah berkonspirasi untuk mengabadikan simbol organisasi terlarang PKI di mata uang RI. Jelas merupakan tindakan pengkhianatan kepada rakyat dan negara!
Perlu kami tegaskan, perjuangan Habib Rizieq, FPI, MUI dan semua ormas Islam di republik ini adalah tindakan mulia, melindungi kehormatan NKRI dan sejalan dengan aspirasi rakyat.
Maka jangan pernah berupaya untuk melecehkan dan menghalangi, jelas tindakan itu akan menuai reaksi keras dari jutaan ummat Islam!
Faizal Assegaf
Ketua Progres 98