Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dianggap paling tidak mampu menjaga keberagaman beragama, demikian hasil survei Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima Rimanews hari ini, peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menjelaskan, Ahok dianggap kurang berempati dengan persepsi masyarakat terkait agama sehingga membuat warga muslim Jakarta menganggap Ahok tak mampu menjaga keragaman. “Sebesar 65,7 persen pemilih muslim meyakini Ahok menista agama,” kata Ardian.
LSI sejauh ini mendaku melakukan survei terkait Pilkada DKI Jakarta secara independen dan tidak dibiayai oleh siapa pun. “Kami netral dalam pilkada (DKI Jakarta) ini,” kata Denny JA kepada Rimanews, awal November silam.
Sehari sebelu hasil survei LSI dipublikasikan, Denny mendahuluinya dengan menulis status di Facebook tentang hasil hasil survei yang akan dikeluarkan hari ini.
Dia antara lain menulis “Di kalangan pemilih non- Muslim, Ahok unggul. Tapi di kalangan seluruh pemilih Jakarta, yang populasi pemilih Muslim ada 85%, Ahok justru nomor buncit. Yang dipercaya lebih mampu merawat keberagaman Jakarta justru Agus (30.5%), Anies (24,5%), Ahok justru nomor buncit (15.2%). Rahasia/Tak Jawab (29.8%). Kasus Ahok yang kini menjadi terdakwa penista agama membuatnya kehilangan kepercayaan mayoritas pemilih Muslim bahwa ia mampu merawat keberagaman.”
Menurut Ardian Ahok hanya mendapat kepercayaan warga Jakarta 15,20 persen terkait isu keberagaman. Data ini baru diperoleh setelah menggelar survei dengan 880 responden pemilih Jakarta dengan pemilihan responden menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error 3,4 persen.
“Menurut 96,1 persen responden sepakat bahwa keberagaman Jakarta menjadi isu penting dan sangat penting,” ujar Ardian.