PILKADA JAKARTA, KEKUATAN KOMUNIS vs KEKUATAN PANCASILAIS?
Oleh Ferdinand Hutahaean
Pilkada Jakarta saat ini dengan segala dinamikanya akhirnya membuat pikiran kembali kepada sejarah masa lalu bangsa Indonesia. Masa lalu bangsa yang kelam dan hitam akibat kejahatan pemberontakan PKI yang mendapat sokongan politik dari ideologi Komunis Cina. Kala itu banyak umat Islam dan nasionalis yang dibunuh oleh kekejian PKI dan akhir pemberontakan dari 1928 dan terakhir 1965 membunuh secara sadis beberapa Jenderal TNI yang kemudian digelari Pahlawan Revolusi.
Kejadian-kejadian yang terjadi saat ini dan pola-pola operasi yang dilakukan identik dengan pola-pola yang terjadi pada saat PKI melangsungkan kejahatannya terhadap negara. Pola yang sama terjadi dengan pola PKI dulu tampaknya adalah bentuk kebangkitan PKI berideologi komunis dibegara ini. Ada dendam yang ingin dilampiaskan terutama dengan keikutsertaan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang adalah cucu dari Jenderal Sarwo Edhi Wibowo.
Jenderal Sarwo Edhi adalah Jendral yang menumpas PKI dan sisa-sisa Pemberontak PKI. Mungkin inilah penyebab kenapa sekarang Agus Harimurti Yudhoyono cucu Jendral Sarwo Edhie dan Soesilo Bambang Yudhoyono harus diserang dengan segala cara. <b>Bahkan menyerang kediaman pribadi seperti unjuk rasa brutal tak berijin kemarin di Mega Kuningan. Menyerbu kediaman pribadi itu sama dengan yang dilakukan oleh PKI saat menyerbu kediaman para Jenderal yang kemudian dibunuh secara sadis oleh PKI.</b>
Adu domba dan fitnah terus terbiarkan terjadi. SBY difitnah sebagai penyebab kerusakan bangsa saat ini, demikian jugalah dulu PKI memfitnah para Jenderal yang kemudin dihabisi secara sadis. Semua pola yang dilakukan menyerang SBY dan Agus sama dengan cara-cara PKI.
<b>Tampaknya Pilkada DKI Jakarta kali ini adalah pertarungan Komunis PKI dengan Pancasilais. Biar bagaimanapun Agus Harimurti Yudhoyono adalah Pancasilais sejati sebagai prajuri TNI yang menjadi musuh PKI. TNI bersama kelompok Islam adalah musuh abadi Komunis. Agus dan SBY yang TNI diserang, Ulama yang Islam juga diserang.</b> Itulah cara-cara dan watak PKI.
Kebangkitan PKI dalam Pilkada Jakarta ini harus dilawan. Umat Islam dan semua agama yang cinta kedamaian serta para kaum Pancasilais harus bersatu memilih calon Gubernur yang Pancasilais demi keselamatan bangsa dan Jakarta.
Jakarta, 07 Pebruari 2017