JAKARTASATU – Ramainya Video Iklan, kampanye berjudul #BeragamItuBasukiDjarot kini memanas. Sejumlah pandangan bermunculan, baik tokoh agama seperti Aa Gym yang memprotes keras atas video iklan tersenit.
Namun demikian Beng Aryanto seorang Director iklan/Commercial TV menilai PSA politik itu lebih menggambarkan pada kesan kapitalis atas aset yang harus dijaga dari tindakan-tindakan anarkis.
” Pembuat Iklan ini lupa, bahwa video ini dibuat untuk Tanah Betawi bukan Indonesia yang mengatasnamakan keberagaman budaya, suku, dan agama dimana metropolis sebagai gambaran ibu kota lebih di kedepankan dari budaya ibu kota itu sendiri yang berakar dari budaya betawi,” jelas kepada JAKARATSATU saat dimintai komentar soal Pembuat Iklan #BeragamItuBasukiDjarot
Lebih lanjut kata Beng bahwa saya melihat dalam video iklan itu Betawi terlihat tidak mewakili konteks disitu..bahkan porsinya hampir di bilang tidak ada, paparnya
“Pembuat Iklan ini lupa, bahwa video ini dibuat untuk Tanah Betawi bukan Indonesia. Kini banyak yang melihat, sesuai dengan jargon Ahok-Djarot dalam kampanyenya,” ujarnya.
Masih kata Beng kalau saya lebih pada statemen kurang wisenya persoalan pilkada yang notabene adalah bicara tentang otonomi wilayah/daerah , namun seolah2 penggambaran audio visualnya terlalu jauh seolah berbicara masalah bangsa dan negara, dimana urusan Pribumi, DKI sama sekali tak disentuh dari visual tersebut,” ungkap Beng
Harusnya visual yang khusus tentang betawi yang kuat dengan adab dan budayanya, serta agamis, bukan malah agama dibuat radikal, lanjutnya
“Sekali lagi diluar adegan icon agama di segmen awal kerusuhan, Director video Iklan ini jelas melakukan sebuah kesalahan besar mengambil adegan fragmen itu sebagai gambar kerusuhan, dimana concept creative harusnya menjadi benang merah sebuah adegan per adegan yg memiliki konsep mesej politik (krn ini iklan pilitik) jadi harus yang cerdas dan peka kepada viewernya,” tandas Beng. |ATA/JKST
silakan yang inin lihat videoknya
https://www.youtube.com/watch?v=iSFXiEzxrNo