JAKARTASATU- Pengamat politik, Ferdinand Hutahean menyatakan bahwa Pemilukada DKI Jakarta 2017 sudah tidak lagi nampak demokratis. Justru Pemilu kali ini menurutnya lebih pas disebut sebagai pertarungan antar geng.
“Pilkada ini tidak ada lagi aroma demokrasinya. Pemilu ini lebih ke arah pertarungan gangster,” ungkapnya dalam Peluncuran Tabloid JakartaSatu, Rabu (12/04/2017), di Rumah Kajoe Ampera Jakarta Selatan.
Pemilu kali ini pun juga ia katakan masyarakat nyaris tidak ada ruang untuk hadir dalam kompetisi ini. Masyarakat dinilainya hanya dijadikan objek, bukan sebaliknya.
“Di mana tempat rakyat saat ini? Rakyat nampak dijadikan objek. Seharusnya rakyat dijadikan subjek. Saya sangat prihatin melihat keadaan ini,” sesalnya.
Tidak hanya itu, kompetisi lima tahunan ini juga disebutnya sudah tercemar. Tidak bersih. Hal ini misalnya saja ditemukan beberapa spanduk provokasi yang mengatasnamakan tim paslon tertentu.
“Pertarungan ini pun sudah sangat kotor, juga jorok. Sebut saja ditemukannya beberapa kampanye hitam berupa pemasangan spanduk yang tidak jelas dan tidak ditindaklanjuti atas proses hukumnya,”tutupnya. | RI/JKST