JAKARTASATU – Sudah banyak analisa atas kekalahan Ahok yang cukup telak ini, selisih 15,9%, mungkin rekor terbesar kekalahan petahana?
Ada yang bilang Ahok kalah karena politisasi sara
Ada yang bilang karena warga Jakarta nggak rasional/bodoh
Ada yang bilang karena Jakarta gak perlu bukti cukup janji
Ada juga yang bilang rakyat Jakarta udah cerdas nggak mempan disogok sembako
Ada yang bilang blunder timsesnya
Ada yang bilang karena faktor Ahoknya sendiri
dll….
Biarlah masing-masing  punya analisa sendiri. Tapi bagi timsesnya tentu kalau tidak ingin mengulang kesalahan perlu dicari dengan benar penyebabnya.
Bagaimana Ahok yang diawal-awal hampir semua pengamat politik yang saya perhatikan bilang Ahok tidak mungkin dikalahkan. Dengan dukungan penguasa, pemodal, media besar, buzzer militan, ratusan artis, dll..
Terlihat tidak akan ada yang bisa mengalahkan. Dan kita lihat ternyata hasilnya tumbang juga, bukan cuma selisih tipis seperti dugaan pengamat tetapi cukup tebal perbedaan suaranya.
Bagi saya salah satu penyebab kekalahan Ahok karena kekuatan media sosial yang bisa mengimbangi media mainstream. Media masa dan konsultan politik Ahok tidak mudah lagi mendiktekan opininnya melakukan propagandanya. Propagandanya mudah dipatahkan.
Singkat kata, menurut saya rakyat Jakarta tidak bodoh seperti sangkaan Ade Armando, malah sudah pada pintar, tidak mudah dibodoh-bodohi dengan propaganda mainstream.
OLEH Tras Rustamaji