JAKARTASATU – Partai pendukung terdakwa Ahok nampaknya menerima konsekuensi dari para pemilihnya. Terlebih jika partai tersebut dinilai sebagai representasi umat Islam. Dan menurut pengamat, hal ini merupakan hukuman terbesar. Bisa jadi suara di kemudian hari akan menguap ke partai lain.
“Pilkada DKI 2017 memang paling keras. Bahkan partai dengan warna tertentu seperti PPP dan PKB menerima hukuman terbesar. Hukuman itu bukan datang dari Presiden, tapi datang (vonis) itu dari pemilih mereka,” kata Eep Saefullah dari Polmark Indonesia, Sabtu (22/04/2017), di Jakarta.
Hal demikian salah satunya terbukti bahwa lebih dari 60 persen membelot tidak dukung Ahok-Djarot. “Buat apa kalau gitu dirikan partai kalau tidak mendengar pemilihnya? Dan 70 persen lebih dibuktikan mendukung yang tidak didukung partai,” tambahnya jelas.
Dan bagi Eep, keputusan mendukung Ahok nampak khianat kepada pemilih, walaupun partai tersebut mendukung pemerintahan Jokowi.
“Hanya soal mereka resmi ke pemerintah, saya kira ini bentuk khianat karena bertolak belakang dengan masa mendirikan partai,” tutupnya. | RI/JKST