Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan kemenangannya di putaran kedua Pilkada Ibu Kota berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, merupakan “mukjizat” karena di luar skenario manusia.
Anies menceritakan, sehari sebelum pemungutan suara putara kedua, 19 April lalu, dia mendapat telepon dari Pemimpin Redaksi salah satu media yang mengabarkan bahwa Anies-Sandi bakal kalah tipis dengan selisih 3 persen suara.
“Katanya Pemred ini dapat informasi dari orang dalam, saya bakal kalah 3 persen atau 200 ribu pemilih,” kata Anies di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, hari ini.
Anies-Sandi menangguk perolehan suara sekitar 58 persen sementara pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendapat sekitar 42 persen, merujuk pada hasil quick count beberapa lembaga survei.
Menurut Anies, kenyataan ini berbeda dengan bocoran yang disampaikan Pemred itu kepadanya.
“Yang tadinya dibilang kalah justru dibalikan menang 16 persen. Ini di luar skenario manusia, dan kita patut bersyukur karena kalau kita bersyukur. Insya Allah akan ditambah nikmatnya,” ujarnya.
Meski demikian, Anies menganggap ini hanya kemenangan kecil. Sebab dia harus memeras keringat dan membanting tulang untuk merealisasikan seluruh program-program yang dijual dalam kampanye beberapa waktu lalu.
“Kemenangan terbesar itu setelah lima tahun kita menjabat melihat warga tersenyum dan mengucapkan Alhamdulillah Anies-Sandi menjalankan programnya,” ujar Anies.