JAKARTASATU– Apabila ada calon Gubernur DKI atau parpol pengusung yang kalah belum menerima kenyataan, maka ke depan dapat dipastikan tidak akan siap di pertarungan lainnya.

“Kalau di DKI tidak siap move on, bagaimana dengan kancan nasional. Harusnya perseteruan itu disudahi saja. Karena kejadian itu bahkan ada yang tidak tegur sapa. Ini seharusnya tidak terjadi lagi,” saran Ali Lubis dari ACTA, Jum’at, di Jakarta.

Selain itu, media sosial menurutnya memengaruhi persetruan yang tidak kunjung usai. “Belakangan ini, kemarin banyak yang ribut di medsos. Ini seharusnya diwaspadai. Karena yang rawan itu justru datang dari medsos. Ada UU ITE yang begitu seksi untu menjerat pelanggar. Dampaknya lebih beras kalau ada yang tersinggung dan bisa jadi persoalan,” tambahnya.

Ia memberikan contoh di mana saat ada akun di media sosial menyinggung SARA lalu dipersoalkan.

“Ada yang membawa-bawa persoalan agama, suku, dan ras lalu dilaporkan ke polisi. Kan penistaan agama (sekarang) dari medsos,” tutupnya mengingatkan. | RI/JKST