JAKARTSATU – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan aksi Hari Buruh pada 1 Mei akan diikuti sekitar 150.000 pekerja dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
“Jadi jumlah massa buruh yang akan aksi bukan hanya 30 ribu, sebagaimana yang disampaikan pihak Polda Metro Jaya,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam siaran pers serikat pekerja, hari ini.
“Isu ini diangkat karena dalam dua tahun terakhir kesejahteraan dan perlindungan terhadap buruh menurun drastis,” tambah dia.
Said Iqbal mengatakan menurunnya perlindungan dan kesejahteraan kaum buruh terlihat dari makin masifnya perusahaan swasta menggunakan tenaga alihdaya.
Serikat buruh juga mengkritik buruknya layanan kesehatan bagi peserta program jaminan kesehatan dan “hilangnya” hak buruh untuk ikut berunding dalam penetapan kenaikan upah minimum.
“Akibatnya upah setiap tahun naik sebesar harga kebab yang dibeli di Eropa, padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia di klaim nomor tiga dan amnesti pajak nomor satu di dunia. Bahkan di Ibu Kota Negara, DKI Jakarta, upah minimumnya lebih rendah dari Karawang,” kata dia.
Serikat pekerja juga menyoroti meningkatnya kriminalisasi serikat pekerja, harga rumah susun yang mahal sehingga tidak bisa ikut dinikmati buruh, dan otomatisasi layanan jalan tol yang menyebabkan banyak pekerja diberhentikan.|ANT