JAKARTASATU– Komisioner HAM, Hafidz Abbas mengaku akan bekerja keras untuk membuka tabir persoalan makar yang dialamatkan ke ulama/tokoh Islam dan aktivis belakangan ini. Ia juga akan mencari tahu seperti apa alasan atau motivasi sehingga dikatakan ada indikasi makar.

“Kami akan bekerja sekuat-kuatnya untuk bisa membongkar berbagai misteri atas kasus-kasus makar dengan segala penangkapannya beserta motifnya. Kami akan bekerja sebaik-baiknya,” sampainya, Senin (8/5/2017), di gedung Komnas HAM, Jakarta.

Ia juga mengaku tidak surut atau membelakangi dari persoalan yang membelit ulama/tokoh Islam beserta aktivis karena persoalan makar. ” Kita tidak boleh mundur,” sambungya memastikan.

Komisioner lainnya seperti Manager Nasutin mengatakan bahwa persoalan makar sejatinya nampak telah menyakiti seseorang, yang mungkin faktanya tidak ditemukan. “Stigma makar ini harus segera kita obati bersama-sama. Sebab hari ini soal pelaporan stigma makar yang dialamatkan ke ulama, ustadz, dan juga aktivis,” katanya.

Menurutnya, stigma-stigma tersebut bisa jadi upaya untuk membuat ketakutan bagi seseorang yang terus bersuara lantang terhadap pemerintahan. Sehingga kata ‘makar’ nampak menjadi dalih untuk membungkamnya.

“Bahkan Pak Amien Rais itu pernah ditembak mobilnya saat di Yogyakarta. Dan menurut saya itu adalah upaya atau ingin sebarkan syiar ketakutan pada aktivis. Itu berulang terus atas nama makar,” tutupnya. | RI