JAKARTASATU – Tokoh muda cerdas Indonesia, Nugroho Prasetyo mengatakan Indonesia harus memainkan peranan menentukan dalam konteks “Asia Tenggara Baru”, dengan bertindak sebagai episentrum perubahan di kawasan ini.
Demikian tulisnya dalam timelline Facebooknya. “Di tengah-tengah lanskap perubahan politik di Asia Tenggara, dua visi politik saling berhadap-hadapan. Satu menghendaki mengaktifkan kembali “Doktrin Monroe” dan mengikuti arus deras “Belt & Road” yang menjadikan Asia Tenggara sebagai halaman belakang imperialisme baru di bawah kontrol asing lewat selubung pakta kerjasama multilateral semacam APEC, TPP, ACFTA, dan lain-lain, sementara yang lainnya sedang melakukan perubahan untuk emansipasi rakyat,” beber Nugroho.
Mneurutnya Rekonstruksi akan mengambil bentuk politik anti-imperialisme dalam kerangka regional dan internasional. Rekonstruksi akan menjadikan Indonesia bagian penting dari blok anti-imperialisme.
“Maka dari itu, pemerintah RI harus menjadi motor revitalisasi ASEAN. “ASEAN Baru” ini merupakan proposal alternatif terhadap gagasan imperialis yang memaksakan liberalisasi ekonomi di kawasan ini melalui MEA,” jelasnya.
Masih kata Nugrohon bahwa Pemerintah RI harus mensponsori ide pembentukan Bank Asia Tenggara, sebagai antitesa IMF dan Bank Dunia. Pemerintah RI harus menjadi inisiator kerjasama berbasiskan solidaritas di kawasan ini. Andai saja Asia Tenggara punya trio sekelas Hugo Chávez, Evo Morales dan Rafael Correa, niscaya kawasan ini akan menjadi “Amerika Latin Kedua”.
Tahun 2019 akan menjadi titik balik sejarah kontemporer negeri ini. Berangkat dari reposisi UUD 1945, pembekuan 115 UU pro-asing dan nasionalisasi, kita akan bergerak maju menuju kedaulatan bangsa.
“Sebagai pewaris tunggal kebesaran Atlantis, kita berhak memimpin Asia Tenggara. Dibutuhkan nyali besar untuk memenuhi tuntutan sejarah tersebut. Dalam kaitan ini, sikap patriotik pemimpin nasional sangat menentukan. Dekrit Presiden adalah jawabannya. Kelak, masa depan Indonesia akan dibangun di atas kekuasaan rakyat,” pungkas tokoh muda yang kini siap dengan partai Rakyatnya. |AME/JKST