Kantor First Travel Jakarta/Tomothi

JAKARTASATU – Sebanyak 200-an Jamaah Umroh Terlantar di Saudi Arabia. Informasi Redaksi dari sumber terpercaya bahwa 200-an Jamaah Umroh itu kini membuat repot Kedutaan Indonesia di Saudi.

“Ada 200 an jamaah Umroh terlantar itu nama biro perjalanannya First Travel di Jakarta,” ujar sumber kami di Riyadh – Arab Saudi, Senin 22 Mei 2017.

Menurut sumber Jakarta Satu di Saudi bahwa 200 an WNI yang diberangkatkan oleh First Travel, tidak jelas handling dan tanggung jawabnya. “Pemiliknya First Travel berdomisili dan berkantor di Jakarta yang perlu dikonfirmasi untuk tanggung jawabnya terhadap jamaah yang terlantar di Saudi,” ujarnya.
Kronologis terlantar

Inilah kronologis yang disampaikan korban ke pada REDAKSI JAKARTA SATU.

Awalnya peserta rombongan jamaah umroh First Travel (FT) 262 berangkat dari Surabaya dengan  uang tambahan 2,5 juta rupiah, untuk di berangkatkan  ke Jakarta. Tiba di Jakarta, rombongan menunggu 3 hari di hotel penampungan sementara dengan alasan visa belum keluar, “Kalau visa belum keluar kenapa kami harus di berangkatkan ke Jakarta dulu,” ujar para jamaah.

” Saya mencoba hubungi  pihak FT Jakarta untuk mempertanyakan masalah keberangkatan  namun tidak diangkat, SMS juga tidak dijawab padahal saya sudah memperkenalkan diri. Setelah menghubungi FT Surabaya, akhirnya rombongan berangkat dengan permintaan se sampaikan di Mekkah jangan terulang kejadian di Jakarta. Ternyata terulang pada saat mau kembali ke Jakarta,” ungkap salah satu jamaah FT 262 menjelaskan.

Info yang didapat rombongan jamaah FT 262 berapa hari yang lalu  seharusnya diberangkatkan dari hotel jam 19.00 waktu Saudi Arabia dengan  diantar bus tanpa pendamping. Akibat tanpa adanya pendamping dari pihak travel terjadilah kesalahan terminal tidak ke Etihad Airways. Dilalahnya  pesawat Etihad sudah berangkat jam 17.00. Akhirnya rombongan  dibawa ke Hotel Olayan. Di hotel Olayan pun jamaah makin terlantar tanpa makan yang  di sediakan hotel, selain adanya jamaah yang sakit tanpa penanganan medis sampai ngompol tidak ada petugas yang urus dan diurus para jamaah itu sendiri.

Akhirnya salah seorang jamaah mencoba mencari info dan telepon sumber disana, baru setelah itu ada makanan dan yang sakit di bawa ke rumah sakit.

 

Kemudian jamaahpun bertanya masalah kapan  bisa kembali ketanah air. Mereka mendapat  info seharusnya hari Senin (22/5/2017) jamaah  bisa di pulangkan sebanyak  45 jamaah.  Saat  di cek melalui sumber di Divisi Hubungan Internasional, seat yg available utk penerbangan Etihad (Jeddah – Jakarta) dengan tanggal keberangkatan :
21 mei = 13 seat
22 mei = 22 seat
23 mei = 30 seat
Dan daftar nama jamaah yang 45 orang itu tidak ada dalam daftar.

dok JKST

Pihak travel janji dengan jamaah, hari Senin ada 30 jamaah yang akan di usahakan kepulangannya untuk diberangkatkan, namun saat diminta kode booking tidak diberi. permintaan untuk komunikasi  dengan yang menangani tiketpun tidak di indahkan. Hingga  pagi  waktu Saudi (22/5) jamaah mencoba cek kembali, namun lagi-lagi mengecewakan dimana  tidak ada tiket yang di pesan.

Jamaah  sebanyak 30 orang yang dijanjikan untuk dipulangkan tersebut, padahal  sudah berada di lobby hotel menunggu jemputan. namun apa daya pihak yang bertanggung jawab tak kunjung hadir.  Hinggga  akhirnya salah satu pihak jamaah mensomasi  FT  Surabaya dengan janji untuk membeli  tiket sendiri.  Akhirnya pihak First Travel Surabaya pesankan tiket Philipine Airline, dan terbanglah  20 orang menuju tanah air.

Sisanya sampai saat ini masih di hotel, di cek tiket sudah di pesan dengan pesawat Etihad namun tanggal 26. “Ini terlalu lama, kasihan keluarga jamaah pada gelisah,” ujar Jamaah. Sampai saat ini pihak keluarga jamaahpun masih mengupayakan agar dapat kembali ketanah air. Mudah-mudahan jamaah dan jamaah yang lain serta kedepan tidak ada lagi yang diperlakukan demikian, karena menurut informasi sumber KBRI yang ada di Jedah diperkirakan masih sekitar 200 orang yang nasibnya sama.

Saat tim redaksi mencari alamat First Travel di bilangan TB Simatupang gedung GKM Green Tower lantai 16 Jakarta Selatan bahwa pihaknya membantah, bahkan di kantor FT sudah banyak calon jemaah yang juga gagal berangkat dan meminta kejelasan nasib mereka.

Tim redaksi bahkan saat mengkonfirmasi kejadian diatas kepada salah satu pihak perwakilan cabang FT bukan sekadar membantah namun marah-marah, meskipun ada aparat kepolisian yang menyaksikan, namun setelah tim redaksi sampaikan bahwa ini kabar langsung dari Riyadh perwakilan FT  pun tak bisa bicara banyak. Lalu bagaimana nasib para jamaah umroh yang terlantar, sampai berita ini diturunkan masih belum jelas statusnya dan semoga saja pihak terkait segera bertanggung jawab. | BA/JKST