Fadli Zon /ist

JAKARTASATU – Kemerdekaan Indonesia diragukan kenyatannya untuk rakyat. Banyaknya kemiskinan akibat pengangguran menjadi salah satu indikasi kuatnya. Setidaknya demikian yang dirasakan oleh Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.

Melalui pesan tersirat, kegundahan itu pun disampaikan olehnya. Berikut tulisannya yang dibacakan oleh Anggota DPR RI Desi Ratnasari di acara Ultah kader Gerindra tersebut.

“Untuk apa kita  merdeka, ketika rakyat tetap bergelimang kemiskinan?

Pengangguran menyergap hampir di setiap keluarga.

Kesenjangan makin menganga. Dan korupsi bebas merajalela.

Untuk apa kita merdeka? Mengorbankan jiwa dan raga sepanjang sejarah. Dipenjara, disiksa, diasingkan, diplomasi, dan gerilya yang panjang.

Air mata dan darah tak henti jatuh ke tanah kalau hanya berganti penjajah.

Pidatomu bung karno masih terngiang, tapi kini menabrak tembok-tembok mengalah. Pikiranmu bung hatta, masih kubaca. Jauh menembus zaman, tapi sekarang cita-citamu semakin karam

Perahu ini tak tentu akan kemana, berlayar di tengah gulita terombang ambing tanpa nakhoda.

Untuk apa kita merdeka, kalau akhirnya begini saja? Aku bukan generasi keluh kesah. Tak juga memupuk sejuta gundah. Aku bertanya padamu jiwa-jiwa merdeka, sampai kapan kita berdiam saja?”

Tulisan yang bersifat puisi ini ditulis Fadli pada tangga 14 Agustus 2011. Kemarin dibacakan di Teater di lingkungan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta dalam rangka Tadarus Puisi 1 Juni 2017. | RI