JAKARTASATU – Salah satu menteri yang diduga menjadi target Asing karena membongkar sejumlah hal-hal yang menurutnya tidak lazim nampaknya bukanlah isapan jempol jika melihat beberapa indikasinya. Bahkan Mantan menteri ini diduga sudah dibidik oleh negaranya sendiri.

Dia adalah mantan menteri kesehatan, Fadilah Supari. Wanita yang sudah sepuh ini tengah menghadapi kasus hukum atas aliran dana alat kesehatan. “Siapa yang dilawan dengan berbagai agenda Siti Fadilah.

Mafia farmasi internasional, yang kekuasaannya melebihi negara. Mafia farmasi ini memperalat negara nagara maju, memperalat organisasi multilateral terutama World Health Organization (WHO), dan lembaga keuangan multilateral lainnya,” tulis Haris Rusly dari Petisi 28 di siaran persnya, yang didapat jakartasatu.com, kemarin.

Malah menurutnya ada kejanggalan dalam kasus yang tengah dihadapi oleh Fadila karena disamping diduga kuat tengah menggagalkan proyek imprealis, ia ternyata dicintai oleh para aktivis. “Nama Siti Fadhila begitu harum dikalangan para aktivis gerakan sosial internasional.

Dia adalah satu satunya menteri yang berani menantang proyek privatisasi dan komersialisasi virus.  Sebuah bisnis yang sangat besar yang berada dibawah kendali orang paling kaya di muka bumi saat ini.”

Akibat sikapnya tersebut, Haris melihat akhirnya Siti Fadhila harus berhadapan secara terbuka dengan WHO. Di Indonesia para pejabat WHO memendam sakit hati karena Siti Fadilah tidak mungkin mau rapat dengan mereka, apalagi menyusun agenda bersama.

Baginya WHO bukan refresentasi masyarakat global. WWO adalah kaki tangan segelitir pemilik perushaan farmasi, pedagang virus dan badar vaksin.” RI/JKST