JARTASATU – Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dinilai tidak akan maksimal seperti apa yang diniatkan di awal. UKP-PIP malah dituding akan menjadi ajang proses pemungutan suara.

“UKP Pancasila hanya akan jadi akal-akalan. Hanya akan menjadi alat pemenangan partai tertentu. Mereka bisa masuk ke RT/RW atas nama Pancasila,” kata Mantan Staf  Khusus Presiden SBY, Andi Arief, melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (7/06/2017).

Andi juga nampak tidak percaya penuh UKP-PIP dapat menangani apa yang sedang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Apalagi beberapa belakangan ini rakyat seperti ingin melihat pemerintah besikap adil terhadap peristiwa-peristiwa yang ada.

“Saya khawatir dokter salah diagnosas. Pancasila sebagai obat bisa keliru. Karena persoalan yang menjadi tuntutan rakyat adalah keadilan.”

UKP-PIP lahir dari Kepres dengan nomor 31/M/2017 tentang pengangkatan pengarah dan kepala unit kerja presiden pembinaan ideologi Panacasila.

Adapun Anggota Dewan Pengarah da Kepala UKP-PIP yang baru dilantik, di antaranya adalah: Yudi Latif-Kepala UKP-PIP, Megawati Soekarnoputri-Pengarah, Jendral TNI (Purn.) Try Sutrisno-Pengarah, Prof. Mahfud MD-Pengarah, Prof. Syafi’i Ma’arif-Pengarah, KH. Ma’ruf Amien –Pengarah, dan lainnya. RI