JAKARTASATU – Ada hal yang janggal terdengar dalam sebuah pengumuman yang disampaikan oleh pilot penerbang GA 609 tujuan Palu – Jakarta, saat transit di bandar udara Hasanudin Ujung Pandang Makasar se-usai mengisi bahan bakar dan menurunkan sebagian penumpang yang mempunyai tujuan Makasar dan mengangkut penumpang tambahan tujuan Makasar – Jakarta.
Pengumuman yang seharusnya menjelaskan batas waktu transit 45 menit sesuai jadwal menjadi molor hampir 35 menit dari waktu seharusnya.
Dalam gerutuan Sang pilot menyebut seolah-olah Garuda kurang diperhatikan pelayanan ijin penerbangannya yang sudah siap untuk take off oleh petugas pengawas bandara (air traffic control).
“ Selamat sore para penumpang GA 609 yang terhormat, maaf jadwal penerbangan kami terpaksa tertunda, akibat pihak menara kontrol bandara belum memberi ijin kami terbang. Sangat disayangkan pihak ATC pilih kasih pada penerbangan lain yang lebih mudah mendapat ijin terbang ketimbang pesawat kami,”ujar suara pilot Garuda 609 tujuan Palu -Jakarta mengumumkan pengumuman tersebut yang membuat penumpang bertanya-tanya atas pengumuman yang tak biasa didengar seperti itu.
Pesawat Garuda flight No 608, datang di bandara udara Mutiara Sis Al-jufrie Palu tepat waktu pada pukul 15.45 Wita, dan take off menjadi GA flight no 609 sesuai jadwal pada pukul 16.00 Wita dan sampai di bandar udara Hasanudin dalam cuaca yang cukup bagus pukul 17.10 Wita. Akibat keterlambatan karena ijin penerbangan pengawas menara kontrol bandara Hasanudin – Makasar, pesawat baru bisa take off dari bandara Hasanudin pukul 18.45 Wita dan sampai di Bandar Udara Sukarno Hatta yang seharusnya pukul 19.25 WIB molor menjadi pukul 20. 15 WIB.
Atas kejadian itu, wartawan JakartaSatu yang  ikut dalam penerbangan itu sempat bertanya pada pilot penerbang. Pilot penerbang yang membawa pesawat GA 609 berucap sangat kesal dengan layanan ATC Bandar Udara Hasanudin Makasar yang selalu tidak menanggapi baik layanan komunikasi ijin terbang Garuda dan membedakan dengan penerbangan-penerbangan komersial selain Garuda .
Semoga layanan ATC bukan karena desas- desus dan kekhawatiran beberapa pihak akibat disinyalir jebloknya kinerja penerbangan plat merah yang dipimpin oleh Pahala N Mansury pada kuartal I di 2017. (BA)