JAKARTASATU – Sebagai dasar Negara, Pancasila semestinya menjadi pemersatu, bukan pemecah, apalagi dijadikan saling mengaku paling Pancasilais. Sebagai dasar Negara, Pancasila juga semestinya tidak menjadi alasan apapun untuk berpisah antar anak bangsa.

“Pancasila harus menyatukan kita semua, bukan malah memisahkan kita. Pancasila bukan tombol pemisah, bukan malah menimbulkan saling memusuhi, saling membenci. Pancasila harus menyatukan,” tulis politisi Demokrat, Andi Arif melalui akun Twitter pribadinya.

Sebagai dasar Negara pula, Pancasila menurutnya harus mengedepankam dialog di dalam menghadapi sesuatu, bukan sebaliknya yang represif. “Pancasila mengedepankan dialog, pendekatan persuasive. Jauhkan dari tongkat pemukul. Tegakkan hukum seadil-adilnya.”

Pun dengan UKP Pancasila, Andi menggantung harapannya agar dapat bekerja sebagiamana mestinya. Hal-hal yang dinilai renggang, dengan UKP Pancasila harus dapat menyatukannya kembali.

“Prioritas saat ini bagi UKP Pancasila adalah menyatukan kembali kita semua. Jauhkan dari sikap memisahkan.” Namun sebelumnya ia nampak pesimis dengan hadirnya Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) denhan dinilai tidak akan maksimal seperti apa yang diniatkan di awal. UKP-PIP malah dituding akan menjadi ajang proses pemungutan suara.

“UKP Pancasila hanya akan jadi akal-akalan. Hanya akan menjadi alat pemenangan partai tertentu. Mereka bisa masuk ke RT/RW atas nama Pancasila.  |RI/JKST