JAKARTASATU – Mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief memperingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tidak bersikap berlebihan menanggapi adanya Pansus DPR RI soal e-KTP. Menurut Andi hal tersebut bisa jadi diambil DPR sebab tercipta dari kinerja KPK yang tidak sesuai harapan, bahkn jauh.

“KPK jangan letoy. Pansus terjadi karena KPK lelet, lamban, dan membuang waktu. Tangkap nama-nama besar itu seperti yang keluar dari mulutmu,” katanya, di akun Twitter pribadinya, Minggu (18/06/2017).

Andi menyebut, bahkan terbentuknya Pansus karena adanya kasus e-KTP. “Tidak mungkin ada Pansus KPK tanpa ada kasus e-KTP. Alasan lain, hanya pelajaran mengarang.”

Malah Andi juga menduga bahwa terbentuknya Pansus tersebut dimotori oleh parpol penguasa dari pemerintah. “Partai koalisi pemerintah berada di belakang Pansus KPK. Apakah kita menyimpulkan Jokowi tidak terlibat melemahkan KPK?”

Sehingga ia menduga bahwa adanya Pansus tersebut karena ada kesamaan rasa, yakni saling “mendukung”. “Pansus bukan hendak menguatkan KPK, tapi sebagai bentuk solidaritas kalian pada ketua DPR.” | RI/jkst