JAKARTASATU – Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak nampak merasa keberatan dengan isi twit dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Isi twit BNPT menurut Dahnil seperti menggambarkan bahwa hari Raya umat Islam, Idul Fitri radikal.
“Tengoklah kerja BNPT melalui akun ini, kelihatan miskin visi jelas. Malah justru memperkuat stigma bahkan seolah menuduh Idul Fitri radikal.
Saya tidak paham dengan maksud hastag deradikalisasi Idul Fitri. Artinya Idul Fitri selama ini adalah radikal? BNPT ini paham ga sih apa yang dikerjakan?”tulisnya, di akun Twitter pribadi miliknya, Senin (26/06/2017).
Bahkan kata-kata yang ditulis ole akun BNPT tersebut menurut Dahnil terkesan menyudutkan (umat) Islam. “BNPT ini terang miskin visi. Sekedar berorientasi pada proyek. Justru produksi stigma negatif kepada Islam.”
Dahnil berharap, BNPT dapat melakukan evaluasi dari apa yang ada di dalam program-programnya. “Semoga BNPT bisa melakukan evaluasi program-programnya. Tidak sekedar dimaknai sebaga proyek yang justru berbahaya dan memproduksi radikalis baru.”
Berikut cuitan dari BNPT melalui akun Twitter @BNPTRI: “Mari jadikan Idul Fitri sebagai momentum deradikalisasi diri. Selamat #IdulFitri1438. Mohon maaf lahir dan batin. #DeradikalisasiIdulFitri,” demikian cuitan BNPT di akun Twitter resminya, Ahad (25/6/2017), pukul 11.59.
Dalam akun yang sama @BNPTRI menuliskan untuk Hari Nyepi dengan Hastag #damaiituindonesia. Inijelas terkesan maksudnya apa BNPT menulis #DeradikalisasiIdulFitri? apakah Idul Fitri itu selama ini radikal? |RI/JKST