JAKARTASATU – Kendati video bertemakan “Kau adalah Aku yang Lain” sudah dihapus oleh pihak Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di akun Twitter resminya yang menggambarkan umat Kristiani sedang sakit dan tidak diizinkan lewat sebab ada pengajin (umat Islam), PP Pemuda Muhammadiyah melalui Ketumya, Dahnil Anzar Simanjuntak mempertanyakan atas dasar apa hingga video itu dimunculkan. Bahkan ia mempertanyakan keabsahan pembuat video tersebut yang menggambarkan seolah-olah umat Islam intoleran terhadap sesama.

“Pak polisi, apakah ada contoh orang bodoh mana di Indonesia ini tidak membiarkan ambulans melintas karena beda keyakinan?” tulisnya, di akun Twitter pribadinya Selasa (27/06/2017).

Menurutnya, bahkan video tersebut malah nampak menghasilkan kebencian bagi para penikmat intoleran lainnya. “Berupaya mendorong toleransi namun karena kebodohan menyelimuti, mka yang terjadi justru menebarkan kebencian dan menjadi produsen intoleransi.”

Baca: Polri Dianggap Hancurkan Wajah Muslim Indonesia

Akibat Video Kontroversial, Kualitas Toleran Polri Mulai Diragukan

Dan ia mengatakan, secara tidak sengaja aparat kepolisian seperti menguatkan stigma, provokasi, dan intoleransi (ke umat Islam). “Sadar atau tidak, justru Polri melalui video tersebut terkesan memperkuat stigmasasi melakukan provokasi dan bersikap intoleransi.”

Dahnil menambahkan, bahwa produsen kebisingan dan intoleransi tidak lahir dari akar rumput rakyat kebanyakan tetapi bersumber dari elit politik dan aparatur negara. “Jadi, yang paling perlu belajar lagi tentang toleransi atau Pancasila, yaitu elit politik dan aparatur hukum negara ini, bukan rakyat kebanyakan.” | RI/JKST