JAKARTASATU – Di Wall Akun Robbie Rayaida tanggal 8 Juli 2017 tertulis “ Wakil Jawa Barat untuk olimpiade sains nasional di Pekanbaru diantar ke bandara pakai angkot dan uang saku 190 ribu untuk 6 hari per orang. Sekali lagi, 190 ribu UNTUK 6 hari. Nanti kalo anak-anak ini juara olimpiade sains, semua pada ribut dan nampang mukanya, mengakui ini berkat jasa mereka.
Atau mungkin karena pemerintah Jawa Barat menganggap sains tidak terlalu penting. Peduli setan dengan aset bangsa.Yang penting, bangun masjid hingga 1 trilyun. Yang penting, selesaikan semua masalah cukup dengan do’a.
Jangan lupa makan sosis dan minum yang ada gambar badaknyaaa..”
Postingan itu lalu di mention oleh penyair Ahda Imra kepada Dede Mariana selaku penasehat Gubernur Jabar Ahmad Heryawn, namun belun ada jawaban.
Komenyar atas postingan ini rata rata menyesalkan kebaraadn mereka, tidak diperhatikan oleh pemeritah. Misalnya sepeti ibawah ini:
Marthalena Lb Gaol ~ miris.., Yepi Hendra Maya amit..amit.., Endang Ayat “Saya sebagai warga jawabarat mengutuk keras kepada para pemangku kebijakan di jawa barat. Kasihan adik2 saya yg berprestasi tidak di hargai”
Sahat Maro Tampubolon “Betul itu…. ntar kalo juara,.. semua ingin foto paling defan… dan nyerocos tentang “kepedulian” dan seolah2 menjadi pejabat yg paling mendukungan aktivitas para pelajar ini…. ndesou de kampreto !”. Urip S Riyadi “ Aher – deddy mmg parah”
Diier Roen Warga “Jabar sudah biasa di suruh jual cilok kali…..jadi sains tidak dianggap penting sama pemerintahnya….o on…”
Arya Brama Kasihan ya…..ingat klo ada yg menang terus mereka rebutan nongol mk mereka hrs ngasih hadiah besar bagi para pemenang”
Teguh Susetiawan “Gubernur jabar mental sampah”
Rijal Jundiy Khoirussafar “Kalo dari sudut pandang ini emang miris liatnya, menunggu klarifikasi pemerintah aja, kita sama sekali gabisa menilai sesuatu cuman dari satu sudut pandang. Semoga kita sama-sama bisa bersikap cerdas”
Thamrin Batrajaya “sungguh terlalu….. cuma bisa buat makan permen tiap hari.. 190.000 : 6= 33000 : 3xmakan 11000 warteg aja kurang masbro”
Alfons Hartono D “cocokin bpk aja rencana anggaran sama realisasinya cocok gak wkwkwkk. Berani terbuka dan jujur baru juara, ga usa ngmg akhlak kalo ga berani terbuka dan jujur”
Sendy Filemon “Yoi bro, kan kalau seagama pasti amanah. Pasti itu, dijamin. Rekam jejak? Ga relevan. Pengalaman? Apaan tuh. Integritas? Lah malah kita ga kebagian. Yang merampok bangsa indonesia yah bangsanya sendiri”
(JBS/MD)