JAKARTASATU– Politisi Gerindra menilai pemerintah tidak perlu berlebihan dalam menanggapi suatu masalah yang ada, salah satunya soal isu terorisme.
“Meskipun terorisme ada, tapi kita sedang tidak mengalami darurat terorisme. Jadi setop menggunakan isu terorisme sebagai alasan situasi kegentingan. Penerbitan Perppu ormas, dan kini pemblokiran media sosial. Saya khawatir kita sedang menuju pada otoritarianisme gaya baru,” tulis Fadli Zon di akun media sosial, Twitter pribadi miliknya, Minggu (16/07/2017).
Menurut Fadli, malah sikap dan atau kebijakan Jokowi-lah yang nampak genting. Bukan sebaliknya, karena kondisi Indonesi saat ini tidak demikian. “Tidak ada yang genting di masyarakat. Yang bisa memicu kegentingan justru adalah kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak produktif semacam itu.”
Apalagi, lanjutnya, kebijakan itu hanya dikaitkan atau melalui latar karena ingin mencopot beberapa menteri di kabinetnya. “Lebih buruk lagi jika latar belakang kebijakan-kebijakan tersebut ada kaitanyya dengan rencana reshuffle cabinet. Kita paham jika rencana tersebut telah membuuat beberapa menteri kelabakan.”
Lalu untuk mengambil hati presiden, Fadli mengatakan kemudian ada yang tak segan merilis kebijakan ngawur yang mengabaikan prinsip profesionalitas. “Pernyataan menteri Rudiantara bahwa pemerintah akan memblokir Facebook atau Youtube adalah pernyataan yang tidak perlu dan tidak professional.” RI