JAKARTASATU – Komentar Buya Syafii Ma’arif yang nampak mengkhawatirkan nasib bangsa dan negara disambut khawatir pula oleh pengamat politik. Namun pengamat ini merasa yakin bahwa kekhawatiran itu dapat diatasi dengan baik, seandainya ada gerakan, melalui aksi seperti 212.
“Buya benar, potensi 1998—bahkan lebih dahsyat—potensinya ada. Tetapi melegakan hadirnya gerakan terpimpin 411/212, bisa redam rusuh,” yakin Andi Arief di akun media sosial, Twitter pribadi miliknya, Selasa (18/07/2017),
Hal tersebut tentunya tidak sama dengan apa yang telah terjadi beberapa silam lalu, sebelum masa reformasi di mana kerusuhan terjadi di beberapa wilayah Indonesia. “Kalau 1998, sebelum Mei, 4 tahun sebelumnya puluhan rusuh di berbagai kota. Konsekuensi 32 tahun Orde Baru, rakyat tak terdidik dalam melawan.”
Andi berharap, dengan komentar Buya, Jokowi berubah. Berubah pula soal pandangan melihat Pemilu 2019. Dan ini menurutnya bisa jadi momentum kemarahan seperti 1997, apalagi mengakali aturan.
“Perkecil kesalahan, jangan sewenang-wenang. Jangan buat rakyat marah. Kalau sudah marah, Gusdur saja tidak bisa cegah rusuh di beberapa tempat Jatim.” RI