Foto : ISTIMEWA

JAKARTASATU – Pegiat anti korupsi, Haris Azhar menyambut baik gerak cepat keluarga atau kolega dan orang-orang yang peduli dengan Novel Baswedan dengan membawa ke rumah sakit di Singapura. Sehingga kejadian-kejadian yang bisa buruk pun akhirnya terhindarkan dari Novel Baswedan.

“Mata kirinya perkembangannya sangat lambat. Tetapi saat itu atas keprofesionalitasan seorang dokter, maka dokter setempat menjaganya hampir 24 jam karena khawatir akan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau tidak, kemungkinan akan dilakukan upaya medis yang luar biasa,” ujarnya, Rabu (26/07/2017), di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta.

Namun secara psikis, ia menyatakan nampaknya Novel Baswedan tidak gentar dengan kejadian (penyiraman air keras) itu. Justru sebaliknya, Novel dinilai makin percaya diri memberantas korupsi.

“Secara psikis menurut saya Novel reborn, ya. Semangat memberantas korupsinya meningkat. Tidak sedikitkan mengurangi kinerja Novel. Dan yang menganggap dapat mengurangi kinerja Novel adalah salah. Malah makin semangat memberantas korupsi,” katanya lagi.

Selain itu, soal barang bukti, menurut Azhar tidak lagi perlu didiskusikan. Pasalnya, ia melihat sudah cukup banyak soal itu dan sudah cukup banyak petunjuk yang tersebar untuk menunstaskan kasus Novel ini.

“Maksudnya alat buktinya cukup banyak. Petunjuknya banyak. Masalah hari ini adalah ada saling sandera kepentingan di dalam Mabes maupun KPK. Saya sempat tanya ke Novel soal paska kunjungan Kapolri ke KPK. Saya apresiasi itu.

Saya tanya ke Novel, sudah terjadi bentuk tim? Tapi tidak ada tim. Yang ada tim press konpres. Setidak-tidaknya novel tidak pernah dihubungi oleh tim tersebut,” tutupnya. RI