Novel Baswedan/Jawa Pos

JAKARTASATU – Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menuding bahwa Pansus KPK tengah membidik Novel Baswedan. Hal ini menambah deret, yang menurutnya tidak hanya terjadi terror selain itu kepada Novel Baswedan.

“Teror terhadap Novel Baswedan bukan Cuma secara fisik dan mental. Saya lihat Pansus KPK pun sasaran tembaknya adalah Novel Baswedan. Tengok saja, mulai dari anggota Pansus, mereka yang dimintai keterangan mulai dari ME, Niko, dan lain-lain, semuanya ‘menembak’ Novel Baswedan. Terror,” ungkapnya, di akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (8/08/2017).

Dahnil menduga, langkah-lankah di atas dapat saja mengubah cara pikir dan pandang public terhadap Novel Baswedan. Tidak hanya itu, untuk pemberantasan korupsi pun kan terancam karena adanya terror.

“Menghabisi Novel seolah menjadi jalan menghabisi upaya pemberantasan korupsi via terror fisik, mental, dan menghancurkan kepercayaan public.”

Pelaku penyiraman terhadap Novel sudah memakan waktu cukup lama. Setidaknya sudah empat bulan. Namun hingga kini aparat kepolisian belum juga menangkap pelaku. Bahkan aparat yang memunculkan sketsa wajah pelaku menurutnya penuh keganjilan.

“120 hari penyerangan teroris terhadap Novel Baswedan, dan belum tertangkap pelakunya. Yang lahir justru sketsa yang penuh keganjilan.” RI/JKST