JAKARTASATU – Terjadi kebakaran di rumah padat penghuni di jalan Kangkung, Grogol Selatan, Kebayoran lama. “Kebakaran ini bermula dari sebuah rumah di ujung depan sebuah pos. Api yang semula membakar sebuah rumah pada pukul 2.30 minggu siang (20/8), dengan cepat merambat ke sekitar sehingga meludeskan sebanyak 90an KK di RT 11, tapi jumlah ini belum teridentifikasi berapa pastinya semua. Sebanyak Sembilan mobil pemadam kebakaran baru datang pada pukul 4.30 sore dan si jago merah baru bisa dipadamkan semalam sekitar pukul 8 malam” Kata Abu Bakar Sadeli, tokoh Betawi dan ketua RT11 yang juga jawara, di daerah tersebut, semalam
Berita jumlah kebakaran memang masih simpang siur, karena belum tercatat semua. Di sisi lain, Arpan Dodi, Ketua Karang Taruna Grogol Selatan mengatakan bahwa kebakaran terjadi di dua RT yakni di RT 15 RW 06 ada 145 KK dan dii RT 13 RW 11 ada sekitar 90 KK. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu namun diketahui dua orang luka parah yang langsung dilarikan ke RSCM. Masih belum jelas apa yang menjadi penyebab kebakaran, ada yang mengatakan dari kompor gas yang meleduk ada juga yang mengatakan dari konsleting listrik. “Mungkin besok pagi baru bisa teridentifikasi semua, Karena sebagian masih ada yang pulang kampung, jadi gak tau rumahnya terbakar yang dalam keadaan kosong ditingali penghuninya, ” ujar Arpan Dodi semalam (20/8).
Abu Bakar Sadeli menambahkan bahwa warga yang terkena musibah dan rumahnya ludes terbakar, saat ini ada di empat penampungan yang tersedia yaitu di Komplek Bina Marga, Masjid AlMuharram (di dalam komplek Segneg Cidodol), masjid Selaiman dan masjid AlIkhlas. Seorang bapak dengan istri dan lima anaknya tampak duduk di trotoar jalan dengan menaruh barang-barang yang tersisa dan bisa diselamatkan. Beruntung rumahnya jauh dari sumber kebakaran sehingga ada waktu untuk menyelamatkan barang-barang berharga yang tersisa seperti kompor, televisi dan baju-baju, ataupun barang-barang berharga lainnya. “Saya akan mencari kontrakan segera untuk anak dan istri saya,” ujarnya.
Namun banyak juga warga yang tak bisa menyelamatkan apapun dan hanya baju saja yang melekat di badan. Saat ini yang sangat dibutuhkan selain pakaian layak pakai, celana, juga pempers, susu anak, obat-obatan, pembalut wanita, pakaian dalam perempuan dan laki-laki, baju seragam sekolah, sepatu, mie instan, beras, gula, atau bahan pokok lainnya. Warga sekitar bahu membahu untuk membantu warga dan tetangganya yang sedang dirundung malang itu.
Seorang warga berujar,”Untung rumah saya tidak terbakar, persis hanya sampai disebelah saya saja, kalau terbakar bagaimana saya membangun lagi. Sedangkan ini saja masih berhutang untuk membangun rumah akibat kebakaran dahsyat Februari tahun lalu di daerah yang sama ini, dan menghangus ratakan rumah saya. Tanpa sisa.” Tandas seorang ibu dengan nada prihatin dan simpati atas musibah yang terjadi ini.
Kebanyakan warga yang terkena musibah itu berpenghasilan dan bekerja sebagai pedagang, buruh bangunan, pemulunng dan lainnya yang pendapatannya minim dan rata-rata. Kesimpangsiuran data, pagi ini mendapat Info terkini dari seorang warga, Abdul Khoir yang saudaranya terbakar karena musibah itu mengatakan, “ Kebakaran ini terjadi pada rumah tinggal dan kontrakan dengan 103 KK dan 420 jiwa dengan dua luka-luka dan tidak ada korban yang meninggal dunia.” Kata Khoir pagi ini (21/8) pada konfirmasi lewat seluler. |SUN/JKST