JAKARTASATU– Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO) mendukung pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaiku menjadi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada pilkada Jabar 2018 nanti. “Keputusan ini diambil melalui rapat pimpinan pengurus GEPRINDO yang diadakan belum lama ini di kantor DPP GEPRINDO Jakarta,” demikian siaran pers yang didapat jakartasatu.com, Selasa (22/08/2017).

Geprindo mendukung paslon Mizwar-Syaikhu, paslon dari Parpol Islam dan Nasionalis merah putih, untuk memimpin Jawa Barat beralasan karena kedua paslon ini memiliki sikap yang sangat jelas yaitu menolak proyek MEIKARTA. “Sikap ini penting, karena kesewenang-wenangan perusahaan properti besar saat ini telah mengancam kewibawaan Bangsa dan Negara.

Seringkali terjadi konflik antara rakyat dengan developer yang berakhir dengan penggusuran rakyat kecil, disamping itu perusahaan properti besar terbukti telah tidak mengindahkan aturan-aturan pemerintah yang berkaitan dengan pembangungan kota mandiri seperti yang terjadi pada kasus Reklamasi dan MEIKARTA.”

Presiden GEPRINDO, Bastian P Simanjuntak mengatakan bahwa pemimpin daerah kedepan, harus memiliki sikap yang jelas, tidak abu-abu, meskipun berbagai kalangan mengatakan Politisi itu selalu abu-abu, namun di era sekarang Indonesia butuh pemimpin yang hitam putih, berani mengatakan tidak kepada pemilik modal jika sudah melanggar aturan. “Keberpihakan itu harus hitam atau putih, tidak boleh abu-abu.

Jika abu-abu maka rakyat tidak akan tertarik untuk memimilih calon pemimpin seperti itu.” Keberadaan MEIKARTA akhir-akhir ini menjadi polemik bagi masyarakat, selain belum di lengkapi dengan izin, rencana pendirian kota mandiri tersebut dikhawatirkan hanya menjadi kawasan bagi orang asing, sebab daya beli masyarakat pribumi pada umumnya tidak mampu membeli properti di wilayah yang direncanakan akan segera dibangun tersebut, yang harganya sangat tinggi.

“Jawa Barat adalah provinsi religius Islami dengan luas wilayah 35.377,76 Km2 Indonesia, dengan jumlah penduduk 46.497.175 juta jiwa, sangat strategis bagi negara kita, oleh karena itu calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat harus memiliki kharakter yang kuat, dan berani berpihak kepada kepentingan pribuminya, dan Jabar yang 90 persen ummat Islam, meskipun harus melawan kepentingan pemilik modal.

Keberpihakan kepada pribumi adalah bukti seseorang pemimpin setia kepada Bangsa Indonesia bukan bangsa lain.” RI