JAKARTASATU – Pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 08.00 wib bertempat di depan Kementerian Dalam Negeri* Jl. Medan Merdeka Utara Gambir Jakarta Pusat telah datang massa aksi dari Barisan Merah Putih Papua, sebanyak 15 orang pimpinan Wati Martha Kogoya.

Maksud dan tujuan : kedatangan masa aksi adalah melakukan pengawasan dan sweeping terhadap tamu orang Papua yg masuk ke Kantor Kemendagri dan melarang untuk masuk apapun kepentingannya.

Pukul 09.40 Wib bertempat di Kementerian Dalam Negeri telah datang massa dari Spontanitas Masyarakat Kabupaten Yapen, Intan Jaya dan Tolikara Provinsi Papua sebanyak 15 orang pimpinan Absalom Maniani (Cp : 081344901017) giat dalam rangka Menyikapi putusan sidang Mahkamah Konstitusi pada tanggal 29 Agustus 2017 terkait PHP Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua Meminta segera dibentuknya Tim Investigasi kasus Pilkada 2017 pada 5 Kabupaten di Provinsi Papua.

Tuntutan yang disampaikan :

1. Kepada Presiden Jokowidodo segera batalkan keputusan versi Mahkamah Konstitusi untuk bupati dan wakil Bupati Kabupaten Tolikara, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Kepulauan Yapen tahun 2017.

2. Menteri Dalam Negeri dan Menkopolhukam segera batalkan SK Pelantikan calon Bupati/wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen periode 2017-2022 Tony Tesar dan Frans Sanadi.

3. Masyarakat adat Kabupaten kepulauan Yapen mendukung keputusan Menteri Dalam Negeri dan Menkopolhukam dalam rangka pembentukan tim Investigasi guna mengusut tuntas pelanggaran Pilkada tahun 2010- 2015 dan 2017-2022.

4. Kami tim pembela keadilan demokrasi untuk tanah papua siap mendukung Presiden Ir. Jokowidodo dan tim Investigasi yang di bentuk oleh Menteri Dalam Negeri dan Menkopolhukam untuk mengungkap kasus kejahatan demokrasi di tanah Papua lebih kusus di Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Kepulauan Yapen tahun 2017.

Spanduk dan Poster : Nihil.

Pukul 09.55 Wib dilaksanakan koordinasi dengan Pamdal Kemendagri dengan hasil sbb : Bahwa perwakilan masa aksi sesuai arahan Bp. Cahyo Kumolo, Mendagri, diagendakan untuk bertemu dg Dirjen Polpum dan Dirjen Otda, namun perwakilan masa aksi di terima oleh Bp. Akmal, pejabat eselon dua sehingga perwakilan tidak mau

Pukul 10.00 wib 5 orang perwakilan massa aksi Barisan Merah Putih Papua pimpiaan Wati Martha Kogoya menerobos masuk ke dalam untuk menemui Dirjen Otda Bp. Soni Sumarsono, dikarenakan massa aksi melihat Rombongan Mobil Bp. Dirjen Otda memasuki Kantor Kementerian Dalam Negeri.

Pukul 10.15 wib tiba di gedung F, setelah berkordinasi dengan pihak Pamdal Kemendagri untuk diarahkan ke Lantai IV untuk bertemu dengan Bp. Heru Matador (Dir. Kewaspadaan Nasional), namun perwakilan massa aksi tidak mau, kemudian massa aksi langsung menuju Ruang tunggu Dirjen Otda yang berada di lantai VIII.

Pukul 10.56 wib Bp. Heru Matador (Dir. Kewaspadaan Nasional) dan Bp. Akmal (Direktur FKDH) menemui perwakilan massa aksi dari Barisan Merah Putih Papua Pp. Wati Martha Kogoya di Ruang tunggu tamu Dirjen Otda, untuk berdialog, namun perwakilan massa aksi tidak mau, hanya mau bertemu dan berdialog langsung dengan Dirjen Otda.

Pukul 11.13 wib perwakilan massa aksi meninggalkan Ruang tunggu Dirjen Otda di lantai VIII Gedung F dan menuju Ruang rapat Audiensi Unras Gedung B untuk menunggu Menteri Dalam Negeri

Pukul 14.00 wib Pihak Kemendagri menyampaikan bahwa Dirjen Otda Bp. Soni Sumarsono dan Dirjen Polpum Bp. Mayjen Soedarmo bersedia menerima diruang rapat unras gedung B, namun perwakilan massa aksi Barisan Merah Putih Papua tidak mau menemui karena ibu Wati Martha Kogoya sedang keluar.

Pukul 14.20 wib Dirjen Otda Bp Soni Sumarsono tiba di Gedung B dan menuju Ruang Rapat unras.

Pukul 14.00 wib Pihak Kemendagri menyampaikan bahwa Dirjen Otda Bp. Soni Sumarsono dan Dirjen Polpum Bp. Mayjen Soedarmo bersedia menemui diruang rapat unras gedung B, namun perwakilan massa aksi Barisan Merah Putih Papua tidak mau menemui, dikarenakan ibu Wati Martha Kogoya sedang keluar.

Pukul 14.20 wib Dirjen Otda Bp Soni Sumarsono tiba di Gedung B dan menuju Ruang Rapat unras, karena Ibu Wati Martha Kogoya sdg keluar karena menunggu lama dan sdh mendekati waktu sholat Azhar Dirjen Otda menuju lt 5 untuk melaksanakan sholat

Pukul 15.00 wib Ibu Wati Martha Kogoya tiba di gedung B dan menuju Ruang Rapat Unras dan Dirjen Otda sdg keluar sholat namun tdk sabar menunggu sehingga keluar sambil mengajak massa lainnya yg berada diluar masuk kedalam sambil berteriak Menteri harus turun sekarang juga

Pukul 15.05 wib Massa dari Barisan merah putih Papua sebanyak 30 orang masuk dari pintu depan dan melakukan penganiayaan dan pengrusakan terhadap fasilitas kantor

*Kerugian :

A. Materiil :*
1. Pot bunga
2. Kaca diatas pintu masuk Gd B
3. Pintu kaca Gd F
4. Kaca pintu perpustakaan samping Gd F
5. Mobil Dinas Camry B 1081 RFW, spion sebelah kiri patah, Kaca depan dan belakang pecah
6. Avanza putih D, 1804 ,ACZ, kaca belakang pecah

Personel : 10 orang
– 5 di poliklinik
– 5 di bawa ke RSPAD Gatot Soebroto

Pukul 15.20 wib Massa bisa dihalau oleh pihak kepolisian, Pamdal dan Pegawai Kemendagri yg baru selesai melaksanakan sholat azhar kemudian massa keluar kearah Jl. Perwira Sawah Besar Jakpus.

CATATAN :
1. Keberadaan kelompok massa dari Kab Intan Jaya, Tolikara dan Yapen di Kemendagri sdh sejak kl 2 bulan dan datang dari pukul 07.00 s/d 21.00 wib setiap hari kerja.
2. Maksud dan tujuan kelompok massa di Kemendagri adalah untuk melakukan pengawasan dan sweeping terhadap orang Papua yg ingin masuk untuk kepentingan apapun dilarang masuk
3. 12 orang massa aksi dari Batisan Merah Putih Papua diamankan dan dibawa ke Polda Metro Jaya.

Demikian dilaporkan perkembangan dimonitor.