JAKARTASATU– Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyayangkan insiden tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK sekaligus Hari Santri dicederai dengan penangkapan sejumlah mahasiswa saat melakukan aksi di istana. “Sangat disayangkan, di #HariSantri2017 22/10 kemarin kita masih melihat sikap negara yang salah kepada Mahasiswa dan Pemuda.
Menjelang Hari #SumpahPemuda2017 tanggal 28/10 nanti sebaiknya aparat menata sikap baru pada Pemuda dan Mahasiswa,” himbaunya, di akun Twitter pribadi miliknya, Senin, 23 Oktober 2017.
Ia mengingatkan pula untuk siklus atau perubahan yang bisa saja datang tanpa diketahui, di mana akan menggoreskan sejarah. “Saya selalu mengingatkan sejarah gerakan pemuda dan mahasiswa di Indonesia, tentang siklus 20 tahunan. SumpahPemuda2017, 1908 BoediOetomo, 1928 SumpahPemuda, 1948 #UjianIdeologi, 1968 OrlaTumbang, Orba, 1978 OrbaDilawan, 1998 #OrbaTumbang, 2018 #AdaApa?
Siklus itu seperti mitos tetapi tetapi Timeline sejarah memang menceritakan sesuatu yang tidak sepenuhnya logis. Jelang #SumpahPemuda2017 Mahasiswa dan Pemuda adalah napas Indonesia jangan dihentikan sebab bangsa ini bisa mati.
Jelang #SumpahPemuda2017 Mahasiswa dan pemuda adalah aliran darah panas dalam tubuh Bangsa jangan dihentikan sebab kita bisa beku.”
Menurutnya, mahasiswa dan pemuda adalah Jam tubuh bangsa yang berdentang tanpa rekayasa. “Jangan dihentikan! Jika jam tubuh bangsa ini berdentang bangsa ini hanya perlu kewaspadaan. Waktunya telah datang untuk introspeksi.” RI