OLEH Faizal Assegaf (Ketua Progres 98)
Ribuan berita dusta dan penuh kebencian yang diproduksi Kompas dan Metro TV telah menyiram luka di hati umat Islam. Fakta kejahatan itu tidak akan terlupakan!
Google mencatat aneka manipulasi dan kebohongan mereka begitu nyata. Gencar memuja rezim Jokowi, membela penista agama alias Ahok dengan segala modus tipu-tipu. Targetnya: Membodohi rakyat demi mengais keuntungan di jalur culas.
Sejak Jokowi-Ahok tampil berkuasa, serangan membabi-buta ditujukan pada ulama, umat dan pejuang keadilan. Siapa saja yang dianggap menghalangi misi politik busuk mereka dilibas. Bertopeng kebebasan pers, bertindak keji dan semena-mena.
Kini setelah Jokowi terpuruk oleh berbagai masalah yang mengepungnya, Ahok masuk penjara dan kawanan kotak-kotak kehilangan lapak empuk di APBD DKI, seketika mereka terpaksa berbalik menjilat Anies-Sandi.
Praktek peranjingan Kompas dan Metro TV adalah gambaran tentang watak pers matrealistik. Srigala berbulu domba yang super ganas dan tak punya nurani. Yang selalu eksis dengan segala jurus tipu, hasut dan fitnah.
Tampaknya Anies-Sandi menikmati proses peranjingan Kompas dan Metro TV. Merangkul tanpa dendam. Mirip pawang yang lihai menjinakan anjing-anjing buas yang mulai kehilangan majikan.
Peranjingan yang dilakoni Kompas dan Metro TV, membuat jutaan umat tersenyum. Betapa hinanya anjing-anjing itu berburu nafkah dengan cara yang tak bermartabat. Kemarin melancarkan kebencian, kini berbalik menjadi jinak.
Benar yang ditegaskan oleh Al Qur’an, “mereka jauh lebih hina dari binatang”. Perilaku sekumpulan manusia yang tak punya nurani, akal sehat dan moral. Bertindak menghalalkan segala cara tanpa rasa malu.
Pesan kami buat Anies-Sandi: Didiklah anjing-anjing itu dengan penuh kasih, namun tetap waspada. Lempar tulang secukupnya dan latih mereka untuk lebih jinak pada kekuasaan. Kelar dah, gonggongan mereka pasti berhenti.*** |