JAKARTASATU– Aneka Tambang, Bukit Asam dan lainnya lainnya di bawah BUMN kabarnya akan dijadikan satu induk oleh pemerintahan Joko Widodo. Keinginan pemerintahan Jokowi itu nampaknya dilandasi dengan perhitungan bahwa akan untung yang lebih dari biasa.

Pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio pun berkomentar soal ini dengan menyiratkan jika pemerintah menginginkan hal tersebut maka tidaklah masalah. Namun demikian ada catatan, yakni pemerintah mesti berjanji mempunyai nilai lebih.

“Tentang BUMN. Tambang yang mau jadi holding, kan banyak yang nanya kenapa rezim ini ngotot mau nyatuin Antam, Bukit Asam dan Timah jadi satu perusahaan. Kalo menurut gue biarin aja, tapi rezim ini kudu janji, kalo ini bakal menguntungkan!” tulisnya, di akun Twitter pribadi miliknya, Rabu, 22 Nopember 2017.

Hendri juga mengingatkan bahwa perusahaan-perusahaan yang disebut tidak untuk dijual. Akan tetapi, apabila kekeuh ingin dijadikan satu, maka pemerintah dimintanya tetap harus berjanji keuntungan. “

“Gak boleh dijual ini Antam, BA, dan Timah. Mesti tetap dikontrol dan yang paling penting harus nguntungin negara. Bagus sih kalau digabung. Bisa jadi gede. Jadi punya kekuatan nyaplok perusahaan tambang asibg yang kerak keruk harta bumi pertiwi.” RI