JAKARTASATU.COM – Mayjen (Purn) Sudrajat Jadi Calon Kuat Cagub Jabar dari partai Gerindra. Ini akan jadi Kuda Hitam. Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi mengungkapkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh jabar untuk dimintai pendapat dan berdiskusi terkait sosok yang layak untuk diusung.

“Sekitar pukul 16.30 Pak Prabowo mengundang tokoh Jabar di kantor DPP. (Mayjen Sudrajat) salah satu nama yang dipertimbangkan,” kata Mulyadi, Kamis (7/12) malam.

Ada lima orang yang diseleksi Gerindra untuk Pilgub Jabar, yakni Buhanuddin Abdullah, Agung Suryamal, Sudrajat, Enjoy Rizki, dan Mulyadi. Mereka sudah menyampaikan visi dan misi di depan pengurus.

“Sudrajat adalah arahnya yang memang sudah mengerucut,” kata Mulyadi.

Menurut Mulyadi, sebelum nanti resmi diusung Gerindra, Sudrajat akan menyampaikan pemaparan di hadapan tokoh-tokoh Jabar. Rencananya, pemaparan dilakukan di Hambalang pada Sabtu (9/12).

“Nanti kita akan finalisasi pada saat pertemuan hari Sabtu, jadi ada beberapa tokoh jabar diundang Prabowo dimintai pendapat siapa kandidat yang laik untuk diusung oleh Gerindra,” bebernya.

Mayjen (purn) Sudrajat akan jadi Kuda Hitam

Nama Sudrajat sudah tak asing lagi di dunia kemiliteran. Sudrajat pernah menjabat posisi penting selama masih aktif menjadi perwira TNI, seperti Kepala Puspen TNI, Ditjen Strategis Pertahanan, dan Dubes RI pernah menjadi dubes China. Dalam perjalanan politik nama Sudrajat bisa dibilang unik. Ini kisahnya uniknya sebelum namanya digadang di Partai Gerindra. Saat Gerindra mulai bergerak mencari calon yang akan diusung dalam Pilgub Jabar 2018-2023 menuju Gedung Sate ada salah satu nama yang dipertimbangkan adalah mantan Kapuspen TNI Mayjen (Purn) Sudrajat. Ia (Sudrajat) adalah mantan Ketua DPW Nasional Demokrat (Nasdem) Jawa Barat, Namun Sudrajat akhirnya resmi keluar dari Nasdem. Karena Mantan Kapuspen TNI itu tidak sependapat dengan berubahnya organisasi masyarakat (ormas) Nasdem menjadi partai politik. Bahkan Sudrajat merasa  dibohongi. Ia  tidak sependapat dengan berubahnya organisasi masyarakat (ormas) Nasdem menjadi partai politik.

“Ormas Nasdem terganggu dengan Partai Nasdem. Saya tidak bisa melanjutkan kepemimpinan saya karena ada pendaftaran Partai Nasdem. Saya memimpin Nasdem dengan harapan agar semua orang bisa masuk karena awalnya memang untuk ormas,” kata Sudrajat kepada wartawan di Sekretariat DPW Nasdem Jabar, Jalan Pudak Kota Bandung, Juli 2011.

Sudrajat mengaku memiliki tanggungjawab kepada beberapa elemen masyarakat yang sudah diajaknya. Terlebih sejak awal memang ada kesepakatan bersama tidak akan ada perubahan menjadi parpol.

“Tujuan kita merestorasi bangsa, memberantas korupsi, dan membangun Indonesia. Kita ormas agar semua orang bisa berhimpun. Saya mundur karena merasa dibohongi. Saya harus konsekuen dengan prinsip dan ajakan bahwa Nasdem tetap sebagai ormas. Sekaligus tanggungjawab saya kepada teman-teman yang sudah saya ajak,” jelasnya.

Pengunduran diri Sudrajat dari Nasdem ditulis tangan dan ditandatangani. Dalam suratnya, Sudrajat juga mencantumkan kartu anggota Nasdem No 31.74.00012555.  Dalam salinan surat  yang beredar di media Sudrajat menyampaikan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua DPW Nasdem Jabar terhitung mulai 6 Juli 2011.

Dia juga menyatakan, SK DPP No Kep-249/PP/-ND/01/2011 tanggal 25 Januari 2011 tentang pengangkatan dirinya sebagai Ketua DPW Jabar tidak berlaku lagi. Surat Sudrajat disampaikan kepada Ketua DPP Nasdem di Jalan RS Soeroso No 46 Gondangdia Lama Jakarta Pusat.

Kini Nama dia diabsen masuk bursa dalam Pilgub Jabar dan ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi mengungkapkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh jabar untuk dimintai pendapat dan berdiskusi terkait sosok yang layak untuk diusung. “Sekitar pukul 16.30 Pak Prabowo mengundang tokoh Jabar di kantor DPP. (Mayjen Sudrajat) salah satu nama yang dipertimbangkan,” katanya.

Jika Prabowo pertimbangkan usung Sudrajat maka peta politik Jabar makin seru dan ramai bahkan Sudrajat bisa dipastikan jadi Kuda Hitam.

Dalam Pilgub Jabar ini nama  yang sudah siap adalah Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar, sedang Dedi Mulyadi yang sempat digadang, kini sedang terseok karena Golkar diambil alih rekomendasinya oleh Walikota Bandung. Ada sempat tersiar bahwa nama Pangdan III/Siliwangi digadang maju di Pilgub Jabar, namun mungkin ini hanya wacana. Sebab Doni Monardo meski putra Cimahi masuk menjabat Pangdam baru mau dua bulan ini.

Namun waktu belum selesai, ada waktu sampai 8-9 Januari 2018 siapa saja yang akan maju. Jadi mari kita tunggu siapa yang kaan bertarung di Pilgub Jabar. |JAKS/DN