Ilustrasi Pilkada

Mereka bilang tidak takut sama pasangan sudrajat syaikhu di jabar

Tapi nyata nya, belum resmi mendaftar ke KPU, pasangan ini ingin digembosi lawan lawannya dengan cara cara yang tidak elegan

Mulai dari ingin membenturkan gerindra dengan PKS di awal awal, sampai membenturkan PKS-Deddy Mizwar baru baru ini

Operasi politik mereka berawal dari usaha memisahkan Gerindra dengan PKS, mereka menghembuskan asumsi bahwa PKS bisa menang tanpa Gerindra, dan terbukti banyak yang kena sihir isu ini bahkan sampai gagal move on dari nama Demiz

Sekilas terdengar gagah, tapi ini bagian dari operasi politik mereka agar dengan mudah menghabisi PKS dan Gerindra sekaligus di pilkada Jabar

Gayung tak bersambut, keputusan PKS dan PAN merapat ke kubu gerindra dengan mengusung sudrajat syaikhu memupuskan harapan musuh untuk mengacaukan keadaan

Tidak sampai disitu, kemudian hal ini berlanjut kepada usaha membenturkan PKS dengan Deddy MIzwar, padahal dalam politik, urusan kandidasi pilkada adalah hak mutlak sebuah partai, apapun alasannya, sebuah partai sah saja mengajukan atau membatalkan calon yang akan diusung selama belum ada SK politik resmi

Tapi persoalan ini dibesar besarkan untuk melemahkan barisan sudrjat syaikhu, ada yang ingin terus memancing di air keruh, sampai sampai HNW dari PKS harus dengan tegas membocorkan pakta integritas Demiz-Demokrat soal dukungan capres 2019

Tidak berhenti disitu, mereka kembali melakukan manuver, PAN dikipas kipas dan dikompori agar keluar dari barisan sudrajat syaikhu, ada upaya keras yang menginginkan ketum PAN Zulkifli Hasan agar menarik dukungan buat sudrajat syaikhu dan kembali ke Demiz

Disisi lain, pasangan sudrajat syaikhu yang notabene adalah seorang jenderal, terus diserang oleh media maintream yang anti Gerindra dengan isu diktator, prabowo ingin mengembalikan kepemimpinan diktator baik di daerah sampai tingkat nasional, begitulah asumsinya, sebuah asumsi murahan lawan politik yang memiliki sikap kerdil dan kotor

Isu ini mudah dijual, karena bukan hanya sudrajat, tapi karena ada jendral lain yang diusung oleh Gerindra PAN dan PKS di pilkada lain seperti sumut, jadi mereka mengambil kesempatan ini

Semua usaha usuaha ini tidak lain dan tidak bukan karena pasangan sudrajat syaikhu adalah kuat, mereka tidak bisa ignore terhadap kenyataan ini

Saat ini pasangan sudrajat syaikhu elektabilitas nya terus naik, bahkan selalu menang kalau di polling di media media online dan media sosial, padahal belum mendaftar ke KPU

Semua usaha ini sekali lagi membuktikan bahwa pasangan ini adalah pasangan yang cukup tangguh untuk menghabisi jumawa nya blok Ridwan Kamil yang menurut hitungan kami akan didukung oleh PDIP pada akhir nanti

Semua usaha ini bertujuan agar pasangan sudrajat syaikhu kalah telak dalam pilkada jabar tahun ini, mereka benar benar gerah dengan pasangan pilihan ulama dan umat ini

Mereka gerah karena peluang pasangan ini mengalahkan lawan lawannya yang sudah punya nama besar begitu terbuka, nama nama besar seperti Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar tentu sangat terganggu dengan Sudrajat Syaikhu

Mereka gerah, karena jabar adalah lumbung suara PKS dan Prabowo, karena kehilangan jabar adalah ancaman nyata terhadap kursi mereka di 2019 besok, baik pileg maupun pilpres

Semua usaha ini bisa dipatahkan oleh sudrajat syaikhu asal semua elemen pendukung pasangan ini bekerja keras baik secara terbuka atau secara rahasia, mengokohkan konsolidasi, tidak termakan isu dan rumor,dan tidak pecah fokus nya sampai hari pencoblosan kelak

6 jam setelah pasangan SUDRAJAT SYAIKHU resmi di calonkan oleh PKS Gerindra dan PAN, saya sudah menganalisa, bahwa insyaAllah pasangan inilah yang akan menang dalam pilkada Jabar 2018 ini

TENGKU ZULKIFLI USMAN
Analis Politik, Jakarta