JAKARTASATU – Untuk menggairahkan kinerja nelayan Indonesia, menyusul adanya sejumlah kebijakan terkait kedaulatan laut, diperlukan sejumlah strategi. Di antaranya, untuk meningkatkan kualitas ikan dan jaminan harga yang pantas.

Demikian disampaikan Dirut Perum Perindo Risyanto Suanda, dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk “Kedaulatan Laut dan Industri Perikanan” yang berlangsung di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Jumat (19/1/2018).

“Saya ini anak nelayan. Jadi saya tahu betul seperti apa psikologis nelayan. Yakni, jika mereka sudah menangkap ikan di tengah laut dan kemudian mendaratkan ikannya, mereka berharap ikannya akan dibeli dengan harga yang pantas dan ada yang membelinya,” katanya.

Dan untuk dapat merealisasikan harapan tersebut, menurut Risyanto, perlu ada strategi untuk meningkatkan kualitas ikan tangkapan. Di antaranya, kata dia, sebagaimana yang telah dilakukan KKP, adalah memberikan bantuan kapal-kapal dan biaya untuk melaut.

“Terkait itu pula, Perindo tidak hanya membeli ikan dari nelayan dengan harga yang pantas, tapi juga menjalin kerja sama operasi, membantu peningkatan kemampuan nahkoda, dan memberikan biaya operasional. Termasuk juga, meningkatkan alat tangkap yang dimiliki oleh nelayan,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan peluang bisnis perikanan yang menarik ke depan, Risyanto mengatakan, yang tetap menarik adalah yang sifatnya ada di hulu. Yakni, kata dia, bisnis penangkapan dan budidaya.

“Itu bisa memberi margin yang lebih besar. Kemudian di tengah ada di antaranya trading dan pemrosesan. Sedangkan yang memang paling menjanjikan bila bisnis itu dilakukan holistic, yakni mulai dari menangkap, memproses, dan melakukan ekspor,” tutunya.

Hanya saja, Risyanto mengingatkan, mengembangkan industri di hulu itu membutuhkan skill dan networking yang bagus.

Turut hadir sebagai narasumber antara lain Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo dan Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto. RI