JAKARTASATU – Dompet Dhuafa, diusianya ke-25 pada 2018, dengan 8.481 orang relawan yang tersebar di seluruh Indonesia, menargetkan penerimaan dana sebesar Rp 90 triliun. Dana tersebut nantinya, mampu mengentaskan 23 juta masyarakat miskin Indonesia.
“Optimis target akan tercapai, karena potensi wakaf uang, Zakat, Infaq dan Sadaqah di Indonesia sangat besar yaitu sekitar Rp200 triliun. Dari jumlah yang cukup besar ini, baru terkumpul sekitar 6 persen. Sedangkan dana wakaf uang yang jadi target Dompet Dhuafa, belum terlalu besar yaitu Rp50 miliar. Sebab dana tersebut, belum seluruhnya masuk dalam kategori produktif,” kata drg Imam Rulyawan MARS, Direktur Utama Dompet Dhuafa, pada Public Expose 2018, dan Laporan Kinerja Dompet Dhuafa 2017, Selasa (30/1), di Menteng Jakarta Pusat.
Menrut Imam Rulyawan, dalam usia 25 tahun perjalanan Dompet Dhuafa, semakin menguatkan potensi dari berbagai sektor utamanya lokal dengan menjalankan konsep Social Enterprise, seperti program “GreenL Horrible dan Kebun Indonesia Berdaya”.
Penerima manfaat dari Dompet Dhuafa, menurut Imam Rulyawan, sudah capai 1,76 juta jiwa dan layanan pada 2017. Kemampuan pemberian layanan ini, karena adanya sinergi antara Dompet Dhuafa dengan Dhuafa Social Enterprise yang terus melebarkan sayap dengan berbagai program.
Tujuannya, bahu membahu, membangun program berkelanjutan, karena manfaat yang diberikan tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negara sebanyak 82.882 jiwa dan layanan.
“Dompet Dhuafa Social Enterprise, akan terus berinovasi untuk mengembangkan usaha yang profesional menuju kemandirian usaha. Juga menciptakan nilai-nilai sosial dalam rangka meningkatkan penerapan sosial, ini penting karena di Indonesia pemerataannya, kesenjangannya sangat jauh,” kata Imam Rulyawan.
Untuk pengembangan usaha, bidang retail bisnis, selama lima tahun ini Dompet Dhuafa Niaga mengembangkan unit usaha Daya Mart, dengan konsep 100 persen kepemilikan diarahkan untuk kaum dhuafa. Sebagai piloting Daya Mart dikembangkan di daerah Sumatera Barat. “Selama 2017, sudah enam gerai dengan manajemen dari Dompet Dhuafa Niaga,” ujarnya.
Daya Mart lanjutnya, juga dapat menampung produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal. Strategis yang dikembangkan Daya Mart, yaitu memperkuat permodalan dan membangun jaringan distribusi dengan warung/kios yang dekat dengan Daya Mart. | Edy