Faizal Assegaf, Ketua Progres 98

JAKARTASATU.COM – Isu pemulangan Habib Rizieq Shibab (HRS) yang beredar luas telah memicu polemik dan sekaligus dikhawatirkan berpotensi menyulut kerusuhan SARA.

Menurut Ketua Progres 98, Faizal Assegaf curiga ada skenario jahat untuk membuat gerakan politik destruktif yang sasarannya menggiring opini sesat dan konflik horizontal sesama anak bangsa.

“Namun saya kira HRS sudah pasti akan menolak gerakan politik busuk tersebut, sehingga lebih memilih bersikap bijak dan jernih merespon isu pemulangan dirinya ke tanah air,” ujar Faizal, Minggu (11/2).

HRS dan para ulama diyakini istiqomah mempertahankan ciri dan spirit gerakan Aksi superdamai 212.

“Naif bila ingin dijebak bertindak nekat dan terjebak menjadi aktor pemecah NKRI,” terangnya.

Faizal menegaskan, semua skenario provokasi yang digulirkan melalui isu dan opini provokasi yang gencar disuarakan ditolak oleh HRS dan umat Islam.

Justru, ia memandang pendekatan dakwah melalui cara-cara santun, berakhlak dan superdamai, suka atau tidak, telah membuat HRS mendulang simpati umat.

“Mestinya hal itu terus diperluas dan dipertahankan,” pintanya.

Potensi yang dimiliki ulama, rakyat, pemerintah dan aparat keamanan harus disinergikan sebagai kekuatan bersama demi kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Bukan Sebaliknya, kata Faizal mengkritisi, dibenturkan dan diposisikan saling curiga.

“Setiap hari saya berkomunikasi dengan HRS via WA, isinya mempertegas bahwa segala upaya kegaduhan dan politik adudomba harus dihentikan. Jadi kalau ada kelompok penyebar kebencian dan hasutan bertopeng agama harus diwaspadai,” tuturnya.

Isu pemulangan HRS ke tanah air juga telah dibantah oleh Presidium Alumni 212. Namun ia sangat menyayangkan ada kawanan provokator yang giat menyebarkan kebohongan publik.

“Saran saya, sebaiknya, berhentilah untuk mengadu-domba ulama dan umat dengan pemerintah dan aparat keamanan. Jangan jadikan HRS sebagai komuditas politik untuk menyalurkan shawat politik busuk yang bertujuan merusak tatanan kehidupan berbangsa,” kecamnya.

Ia mengajak semua elemen Aksi Islam Bela Islam teguh dan istiqomah bersama HRS untuk mempertahankan model politik superdamai.

Pemerintah dan aparat keamanan pun diminta menindak tegas kalau ada yang berupaya menggiring serta menjebak HRS dan para ulama dibenturkan sesama anak bangsa.

“Kami dan umat Islam menolak cara-cara licik dan jahat tersebut,” pungkas Faizal.| RUS