JAKARTASATU– Atas pertanyaan yang diajukan oleh K.H. Thamrin mengenai bebarapa ‘orang gila’ melakukan tindakan kekerasan terhadap ulama akhir-akhir ini saya mengutip kalimat yang pernah disampaikan Presiden Soekarno, ”Kekayaan alam Indonesia suatu saat akan membuat iri bangsa lain”.
Kelangkaan sumber energi, makanan, dan minuman di dunia mengakibatkan negara seperti Indonesia menjadi incaran. Cara-cara untuk menguasai sumber daya alam Indonesia melalui adu domba sudah pernah dilaksanakan.
Di Maluku pernah dicoba di adu domba antara Islam dengan Nasrani, di Poso hal yang sama juga terjadi, di Kalimantan Barat suku dayak dengan Madura. Usaha tersebut gagal dan tidak meluas secara nasional.
Adalah para ulama yg memainkan peran sentral dalam mendinginkan suasana. Sekarang sedang dicoba seperti yang dilakukan di Syria, sesama Islam diadu domba. Cara yang paling mudah menghancurkan Indonesia sebagai negara Islam di dunia adalah melalui ancaman kepada para ulamanya.
Sejarah mencatat bahwa revolusi jihad adalah hasil inisiatif dari KH Hasyim Ashari. KH Hasyim Ashari kemudian bersama “Singa Siliwangi”, KH Abbas bin Abdul Jamil memimpin pasukan jihad berperang melawan sekutu.
Ini semua terjadi pada saat TNI (BKR) baru berumur 35 hari. Tidak bisa dipungkiri peran umat Islam melalui para ulamanya sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan lalu. Saya menambahkan bahwa sesungguhnya Panglima TNI pertama, Jenderal Sudirman, adalah seorang guru agama.
Cerita menarik ketika Panglima Sudirman ditanya mengenai rahasia beliau bisa selalu lolos dari jebakan dan tembakan musuh. Panglima Sudirman selalu melakukan tiga (3) hal: pertama: beliau tidak pernah batal wudhu, kedua: selalu sholat tepat waktu, ketiga: melakukan segala sesuatu sepenuh hati dan ikhlas. Adalah para ulama dan ajarannyalah yang dapat menjaga sebuah negara dari azab Allah SWT, kalau sudah tidak ada lagi ulama, negara ini bisa sangat mudah dihancurkan.
Oleh karenanya sekali lagi saya menyampaikan agar kita selalu waspada. Bahwa perbedaan adalah ciptaan Nya. Simpan dalam-dalam perbedaan, mari tonjolkan persamaan. Umat Islam, TNI dan POLRI bersama menjaga para ulama. Maka mari kita satukan hati untuk Indonesia. RI
*Jendral Gatot Nurmantyo on Twitter