JAKARTASATU– Sejak akhir 2016 Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama atau disingkat GNPF-Ulama mendeklarasikan Aksi Bela Islam, maka terhitung telah lebih dari satu tahun keberadaan GNPF-Ulama dalam mengawal Islam, Ulama dan Aktivis Islam. Dalam rentang waktu tersebut ada banyak peristiwa yang menonjol yang patut dijadikan catatan bagi GNPF- Ulama, baik secara internal maupun eksternal.
Adapun catatan dan evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. GNPF-Ulama memandang perlu untuk mengawal fatwa ulama secara umum, sehingga nama GNPF MUI berubah menjadi GNPF-Ulama dan bertekad akat tetap istiqomah mengawal fatwa ulama
2. Untuk mengefektifkan manajemen organisasi, GNPF-Ulama menjadikan kepemimpinan GNPF-Ulama bersifat kolektif kolegial dan secara bergilir melakukan rotasi dan reposisi tanpa ada pengurangan jumlah anggota pimpinan GNPF-Ulama, dan malah akan melakukan penambahan jumlah keanggotaan kepemimpinan GNPF- Ulama
3. GNPF-Ulama juga melihat situasi beberapa bulan terakhir ini, dengan banyaknya Ulama dan Ustaz yang diserang oleh sekelompok “orang gila”, menyerukan agar seluruh laskar Islam bersiaga dan meningkatkan kewaspadaaan serta secara kongkrit mendampingi para Ulama dan Ustad agar terhindar dari serangan fisik. Selain itu juga GNPF-Ulama menyerukan kepada Laskar Islam untuk menangkap dan menggali informasi dari para penyerang tersebut untuk mendapatkan kejelasan motif dan kelompok jahat di balik skenario ini
4. GNPF-Ulama mendesak kepada aparat penegak hukum untuk segera bertindak melindungi Ulama dan Ustad dengan cara membongkar jaringan sindikat penyerang serta melakukan proses hukum dan memberikan penjagaan kepada Ulama dan Ustaz
5. Terkait dengan tahun politik 2018, GNPF-Ulama menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk terus menerus melakukan konsolidasi dalam rangka mengamalkan Al Maidah 51 secara umum demi menjaga Islam dari serangan musuh-musuh Islam
Demikian pernyataan pers ini kami sampaikan, semoga menjadi maklumat bagi umat Islam dan masyarakat pada umumnya. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. RI
*HM. Yusuf Martak Ketua-KH. Muhammad Al Khaththath Sekretaris