JAKARTASATU– Status darurat narkoba di Tanah Air telah sejak lama digaungkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Bukan tanpa alasan, pasalnya penyalahgunaan dan peredaran narkoba tidak hanya menyasar kalangan pesohor, tetapi juga berbagai lapisan masyarakat dari beragam strata, profesi, dan status sosial.
Kendati di banyak tempat terlihat beragam bentuk imbauan untuk menjauhi narkoba, toh penyalahgunaan dan peredaran narkoba tetap saja merebak di mana-mana.
Data terakhir menyebutkan bahwa selama tahun 2017 BNN telah mengungkap sebanyak 46.537 kasus narkoba, serta mengamankan 58.365 tersangka kasus narkoba dan 34 tersangka tindak pidana pencucian uang yang bersumber dari kasus narkoba.
Dari seluruh kasus narkoba itu, barang bukti yang berhasil dikumpulkan oleh BNN, Polri, dan Ditjen Bea Cukai terdapat 4,71 ton sabu-sabu, 151,22 ton ganja, dan 2.940.748 butir ekstasi.
Selain BNN, kondisi Indonesia yang sudah masuk pada tahap darurat narkoba juga telah didengungkan oleh berbagai petinggi negeri ini sejak tahun 2016.
Salah satunya adalah Presiden Joko Widodo pada acara pemusnahan barang bukti narkoba di Monas, Jakarta, 6 Desember 2016 lalu, yang mengungkapkan bahwa sekitar 15 ribu jiwa generasi muda meninggal dunia setiap tahun atau sama dengan 40-50 orang per hari karena menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Lalu bagaimana strategi Pemerintah ke depan dalam perang melawan narkoba? Apa saja target-target yang telah tercapai beberapa tahun terakhir ini terkait pemberantasan narkoba? Seperti apa tantangan yang dihadapi, terutama terkait semakin banyaknya jenis narkoba baru dan berkembangnya modus penyelundupan narkoba?
Jika ditarik lebih jauh lagi, mampukah bangsa ini lepas dari jerat narkoba untuk mewujudkan generasi emas bangsa Indonesia pada tahun 2045?
Temukan jawabannya dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) bertajuk “Pemerintah Serius Tangani Narkoba”, yang akan diselenggarakan di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini antara lain Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko, Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi, dan Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. RI