Prabowo Subianto /ist

PRABOWO PASTI MENANG
by Zeng Wei Jian

Rayap-rayap istana menginfiltrasi nyaris semua partai. Golkar direbut. Kyai, profesor, ahli hukum, aktifis dikasi proyek. Partai bocah dibentuk. Tengik. Figur abal-abal diberi ruang untuk nyaleg. Gerakan mahasiswa terdistorsi. Poros ketiga ingin diciptakan.

Bila ingin Indonesia lebih baik, we should re-examine not only their tactics, techniques and procedures, but also the direction of their multi dimensional combat development programmes.

Mereka paling takut kepada Prabowo Subianto. Maka operasi offensive counter-intelligence digelar. Target besarnya, to damage Prabowo’s long-term capability to combat Joko.

Skenario Pilkada Jakarta bisa terulang di Pilpres 2019. Maka, Pisahkan Prabowo dan umat. Jangan biarkan umat memposisikan Prabowo sebagai panglima besarnya.

Poros Ketiga adalah Plan B contre-ingerence bila Prabowo tidak bisa distop. Demokrat, PKB, PPP dan PAN Zulhas tampaknya ready memainkan peran poros-porosan ini. Sama seperti Pilkada Jakarta, dia lagi dia lagi.

Sabotase ide dirilis bareng munculnya figur-figur alternatif. Prabowo diposisikan sebagai “king-maker”. Racun ide ini efektif. Sudah muncul ide-ide Anies, Gatot, TGB, AHY, Cak Imin sebagai pengganti Prabowo.

Riak Pembelahan pecah di beberapa organ ABU-J (Asal Bukan Joko). Infiltrasi sukses. Jurus ‘divide et impera’ berhasil. Ada faksi yang dukung Gatot, ada yang merapat ke Cikeas dan sebagian loyalis tak goyah tetap Prabowo for president.

United Front rusak. Sebagian rayap istana seolah mendorong Anies Baswedan supaya masuk bursa. Alasan mereka, Prabowo sudah tua. Not fit for the job. Nyatanya, Prabowo sehat-sehat saja. Anies sering berkata dia tidak akan melangkahi Prabowo. Dia punya etika.

Prabowo dan Anies sama-sama anak patriot. Chemistry and mutual-understanding between the two leaders had been tailored firmly. Jadi percuma itu suara-suara penjilat yang dorong-dorong Anies nyapres dengan cara mendown-grade Prabowo.

Bukan rayap bila tidak jahanam. Selain upaya adu-domba, mereka menista PKS dan Gerindra.

PKS dituduh irrasional karena mengikat-diri dalam aliansi permanen dengan Gerindra. PKS dibully “mangan ora mangan asal kumpul”. Penulisnya ngga tau detail soal PKS dan kalkulasi politik.

Gerindra difitnah punya motif memartirkan Prabowo dalam rangka menggenjot elektabilitas di legislatif. Baginya, Prabowo pasti kalah.

Mengganti presiden di tahun 2019 tidak mudah. So far, Joko aman. Puan Maharani dikunci dengan nyanyian Setya Novanto. Instruksi PN Jaksel agar KPK menetapkan Wapres Budiono sebagai tersangka merupakan bahasa politik untuk Cikeas supaya patuh. Mereka memang punya potensi menjadi cebong biru.

Sekali lagi, Prabowo harus dikunci. Semua jenderal penguasa pernah makan budi baik Prabowo. Semuanya berhianat. Air susu dibalas tuba.

Prabowo adalah figur terbaik sebagai presiden. Dia tidak dendam. Dia yang bawa Joko-Ahok. Dihianati. Prabowo tetap tenang.

Fitnah Mei 98 sudah tidak laku. Keluarga korban penembakan Trisakti menjadi Prabowo’s strong suppoters sejak 2014-sekarang. Nowadays, semakin banyak orang Tionghoa mengerti siapa dalang di balik tragedi itu. Prabowo bukan pelanggar HAM. Dia hilir mudik ke luar negeri tanpa hambatan selama ini. Buku Fadli Zon menggelar semua fakta.

Setelah Ahok loncat dan menikam, Prabowo masih mengusung Eddie Kusuma (Ng Soei Chong) sebagai Calon Wakil Walikota Medan. Sekali lagi, Prabowo tidak dendam dan marah. Ngga kapok mengusung seorang etnik Tionghoa. Tidak benar bila ada yang bilang Prabowo rasis anti-cina dan calon diktator.

Di sisi lain, sekali pun masih aman, Joko is in trouble. Statement Menteri-menterinya berulang kali menyakiti perasaan orang banyak. Citra merakyat nyaris habis digerus berbagai aksi akrobatik motor chopper, boxing, insident persija dan sebagainya.

THE END