JAKARTASATU – Kementerian Koperasi dan UKM RI melalui Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha berupaya menjalin peningkatan kerja sama investasi usaha di Kabupaten Pandeglang, khususnya bagi Koperasi dan UMKM yang bergerak di sektor perikanan.

“Pandeglang merupakan poros maritim untuk Provinsi Banten, karena daerahnya dikelilingi oleh lautan dengan aneka jenis ikan yang cukup banyak, juga merupakan hutan terluas pertama di Jawa sehingga komoditas pertanian dan perkebunan sangat potensial,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandegalang, Firman Abdul Kadir, SE, saat membuka acara Temu Bisnis Peningkatan Kerjasama Investasi Usaha KUMKM di Hotel Sofyan Inn Altama yang dilaksanakan pada Selasa, (10/4).

Acara ini dihadiri para Pelaku UMKM dan Koperasi bidang perikanan dari Kabupaten Pandeglang untuk dipertemukan dengan PT Tanihub Indonesia dan Bank Jabar Banten.

Pada kesempatan itu Asdep Pengembangan Investasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Sri Istiati mengatakan kedua instansi itu digandeng karena memiliki potensi menjalin sinergi dalam peningkatan kerja sama investasi usaha bagi koperasi dan UKM Perikanan.

PT Tanihub Indonesia adalah marketplace yang selama ini telah mendampingi para petani, baik di bidang pertanian, peternakan dan perikanan yang saat ini baru menjangkau pulau Jawa dan kedepan akan keluar Jawa dapat terealisasi dari hulu hingga ke hilir.

“Melalui divisi Tanifund-nya perusahaan ini akan bekerja sama dengan kelompok UMKM perikanan dengan melakukan pendanaan sampai dengan Rp 2 miliar, semua sarana produksi perikanan seperti bibit, pakan, pengelolaan, dan lain-lain akan disediakan, pendampingan usaha perikanan, dan hasil panen 100% diserap PT Tanihub Indonesia,” kata Sri.

Pasca Temu Bisnis ini PT. Tanihub juga segera akan menjalin kerja sama dengan Poktan dan komoditas cabai dan pepaya california.

Menurut Sri, melalui kerja sama semacam ini petani akan lebih fokus pada proses produksi mulai sebar benih ikan sampai panen, sehingga produk hasil perikanan akan lebih terjamin kuantitas dan kualitasnya.

Sementara itu Bank Jabar Banten mendukung dari sisi keuangan melalui skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) perkebunan/pertanian dengan bunga sangat rendah sebesar 7% efektif atau bunga menurun, rata-rata 3,5% pertahun.

Ia mengatakan kerja sama kolektivitas dengan PT Tanihub Indonesia bagi kalangan UKM Perikanan sejalan dengan program KUR yang mulai 2018 lebih diprioritaskan kepada bidang pertanian/perikanan.

Hal itu sesuai dengan rencana kerja sama/kemitraan pengembangan usaha dengan Koperasi Perikanan “Alam Bahari” dan Poktan untuk budidaya cabai dan pepaya.

Sementara selama ini sektor pertanian/perikanan paling rendah memperoleh kredit karena disebabkan berbagai faktor. Salah satunya karena bank menilai risiko sektor pertanian/perikanan masih terlalu tinggi.

“Apalagi sektor perikanan di kalangan UMKM Pandeglang selama ini mengalami kesulitan dalam pemasaran dan permodalan, sedangkan dari sisi produksi mereka telah memiliki keterampilan cukup baik dalam menghasilkan ikan melalui budidaya air tawar maupun hasil tangkapan,” katanya.

Pembagian keuntungan hasil produksi adalah UKM Perikanan memperoleh 40%, Bank Jabar Bantenselaku investor memperoleh 40%, dan PT Tanihub Indonesia 20%.

“Kami berharap dengan kerja sama investasi usaha ini antara UKM Perikanan, Bank Jabar Banten, dan PT Tanihub Indonesia akan memberikan nilai tambah bagi ekonomi UKM perikanan pada khususnya dan kabupaten Pandeglang pada umumnya,” kata Sri. | Edy/Jkst