JAKARTASATU– Menurut data Human Development Report UNDP, HDI/IPM Indonesia tahun 2014 di peringkat 108, tahun 2015 peringkat 110, tahun 2016 peringkat 113 dari 118 negara di dunia. PERINGKAT IPM Indonesia dibanding negara lainnya TURUN terus sejak 2014 walaupun NILAI IPM nya naik. Bahkan dari data-data yanh ada bila dibandingkan negara-negara ASEAN, IPM kita tertinggal jauh dari 4 negara ASEAN lainnya, yaitu Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand.

Berdasarkan data Human Development Report UNDP 2016, Indonesia TERTINGGAL JAUH IPM-nya dibanding 4 negara ASEAN lainnya:  5. Singapura (IPM: 0.925); 30. Brunei (IPM: 0.865); 59. Malaysia (IPM: 0.789): 87. Thailand (IPM: 0.740); 113. Indonesia (IPM: 0.689). 

Ini menunjukkan lambatnya laju peningkatan kualitas pembangunan Sumber Daya Manusia kita sejak zaman kemerdekaan dibanding negara-negara lain di dunia, bahkan dibanding negara/negara ASEAN. 

Menurut UNDP, salah satu faktor penyebabnya adalah masih besarnya jurang kesenjangan: 

1. Tingkat kemiskinan & kelaparan

2. Tingkat kesehatan dan kematian

3. Akses ke layanan dasar.

6. Persoalan pertama: Tingkat Kemiskinan & Kelaparan. 

UNDP mencatat, ada sekitar 140 juta orang Indonesia yang hidup dengan biaya kurang dari Rp20 ribu per hari dan 19,4 juta orang menderita gizi buruk. Persoalan kedua, Tingkat Kesehatan & Kematian, tercatat sebanyak dua juta anak di bawah usia satu tahun belum menerima imunisasi lengkap. Kemudian, angka kematian ibu sebanyak 305 kematian per 100 ribu kelahiran hidup.

Persoalan Ketiga, Akses ke Layanan Dasar. UNDP melihat bahwa hampir lima juta anak tidak bersekolah dan anak-anak di Papua memiliki tingkat dikeluarkan dari sekolah yang tinggi. Ketertinggalan ini multi dinamis, misalnya dari sisi gender, perempuan akses ke sekolahnya minim, informasinya minim, risikonya semakin besar, dan ini cenderung diteruskan ke generasi selanjutnya.

Semoga melalui data IPM/HDI dari UNDP ini kita tersadarkan bahwa negara kita sudah tertinggal cukup jauh dalam hal pembangunan Sumber Daya Manusia dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia, bahkan ASEAN.

Mari bangun, lebih serius lagi bangun bangsa, kita bergerak bersama memperjuangkan perubahan dan perbaikan di negara kita. Saatnya kita berubah dan bangkit. #2019GantiPresiden. RI

*Politisi PKS, Mardani Ali Sera