JAKARTASATU– Proyek infrastruktur pemerintah kembali bermasalah. Terbaru, proyek overpass (jembatan penghubung) Manado-Bitung di Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sebanyak 2 korban meninggal pada runtuhnya proyek overpass di Minahasa Utara akibat kurang diperhatikannya program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh para pengembang atau pun pekerja konstruksi. 

Selain itu proyek kejar tayang yang gencar dilakukan oleh Pemerintahan Joko Widodo hanya berfokus pada biaya dan waktu. Sementara Program K3 masih belum dinilai krusial. Kejadian ini menambah rentetan kelam, proyek kejar tayang pemerintahan Joko Widodo.

Kecelakaan pekerja proyek infrastruktur bukan kali pertama terjadi, bahkan jika dihitung sudah lebih dari 6 proyek infrastruktur yang dikerjakan pemerintah mengalami kecelakaan dan memakan korban jiwa.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sangat menyesalkan kejadian ini bisa terjadi. Seharusnya, bila dikerjakan secara profesional dan dengan perencanaan yang matang kejadian rubuhnya tol tidak terulang. Apalagi rubuhnya pekerjaan infrastruktur sudah sering memakan korban jiwa.

Untuk itu, Pemerintah, Kementerian PUPR, sebagai pengawas dan pelaksana proyek harus segera mengoreksi dan mengevaluasi berbagai pekerjaan yang saat ini sedang dan akan dilakukan. Pun mewajibkan seluruh instansi pembangunan terkait untuk memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja. #ParadoksIndonesia.” RI

*DPP Gerindra