JAKARTASATU– Mantan Staf Khusus Kementerian ESDM, M. Said Didu mengamati nilai tukar Rupiah yang nampaknya kian memprihatinkan. Menurut dia, dengan kondisi Rupiah yang sekarang, dampak yang terjadi kemungkinan akan mengenai beban utang negara dan ekonomi.

“Beban ekonomi jika Rupiah terus melemah: 1) beban utang negara naik, 2) impor BBM akan menyedot devisa karena minyak juga naik, 3) impor bahan baku naik,” demikian tulisnya, Kamis, 3 Mei 2018, melalui akun Twitter pribadi miliknya.

Tidak hanya itu, utang negara terhadap swasta pun menurut dia akan terkena imbasnya. Pun dengan perlakuan impor negara juga terkena dampaknya.

“4) pembayaran utang swasta baik, 5) daya saing Industri berbahan baku impor turun, 6) impor bhn pangan naik.”

Said Didu juga mengingatkan pemerintah akan adanya potensi kenaikkan harga minyak dunia. Dan otomatis bisa berdampak pada kenaikkan harga BBM.

“Perlu waspada sengatan melemahnya rupiah dan naiknya Harga minyak dunia krn: 1) beban utang akan naik, 2) harga BBM akan naik, 3) harga listrik akan naik, 4) harga pangan impor akan naik.” RI