JAKARTASATU– Luka yang dalam untuk Indonesia hari ini dan beberapa hari yang lalu bahwa teror terjadi bukanlah untuk kelompok tertentu saja tetapi teror ini sudah menyasar ke masyarakat umum. Dan bahkan yang lebih mengkhawatirkan bahwa ada keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak pun ikut serta.

Nasyiatul Aisyiah sebagai organisasi angkatan pemuda Muhammadiyah yang bergerakan dan berkonsentrasi pada persoalan perempuan dan anak di antaranya, merasa kejadian ini adalah hal monohok bagi kami karena dengan model atau gaya teroris yang baru.

Kami saat ini sedang berupaya baik melakukan advokasi ataupun mendampingi korban, terutama anak-anak dari teroris, sebab mereka adalah korban dan tidak tahu apa pun hanya diajak orangtuanya, puj dengan isteri adalah korban walau ikut melakukan tetapi apa yang dilakukan ayah dan ibu ini sangat mempengaruhi anaknya.

Jadi kalau beberapa hari ini ada anak (korban) teroris, mereka masih hidup menyesalkan bagi kami apa yang terjadi.

Untuk itu, kami Nasyiatul Aisyiah mengajak seluruh masyarakat Indonesia, terutama kita harus lebih menguatkan dalam hal ketahanan keluarga dan juga ketahanan masyarakat. Kenapa ketahanan keluarga? Karena apa pun yang akan dilakukan oleh orangtua, anak akan terpengaruh.

Setelah kejadian ini, kami melihat beberapa kejadian yang dialami oleh perempuan yang bercadar mengalami ketidaknyamanan di fasilitas umum. Jadi beberapa waktu yang lalu seperti mereka yang naik kendaraan umum (angkot) kemudian diturunkan di tengah jalan saya kira itu bentuk reaksi yang berlebihan.

Kita tidak mengklaim bahwa teror ini adalah teror agama karena yang namanya terorisme atas dasar nama agama apa pun tetaplah salah. Maka dari itu yang terpenting jangan sampai saling curiga mencurigai. Dan jangan pula saling merasa diri lebih baik.

Sehingga yang terjadi saat ini masyarakat sudah memulai khawatir, baik yang memakai cadar ataupun anak-anak sudah merasa risih juga ketika media ataupun, kami mohon maaf, aparat yang terlalu berlebihan saya kira sehingga anak-anak ini merasa ketakutan.

Kami berharap dan mengajak organisasi masyarakat Islam ataupun lintas agama untuk menyerukan dan melakukan gerakan bersama bahwa kita harus melawan teroris. Kami banyak memiliki program yakni salah satunya perdamaian, juga nirkekerasan. Dan kami akan instruksikan seluruh pimpinan di wilayah, daerah, maupun cabang di seluruh Indonesia untuk bersama-sama kita menguatkan ketahanan keluarga dan juga mengajak perempuan, serta masyarakat yang lain untuk lebih berhati-hati lagi terhadap ajaran-ajaran yang tidak baik dan tidak benar (saya tidak mengatakan ajaran agama). RI

*Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiah, Diah Puspitarini